JIHEC: Mukisi Berpotensi Kembangkan Medical Tourism Halal dan Syariah di Indonesia
DEBAR.COM.-JAKARTA- Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh Indonesia wilayah Jakarta (MUKISIJAYA) menggelar Jakarta Islamic Healthcare and Economic Conference (JIHEC 2023). Ajang membangun sinergi para stakeholder pelayanan kesehatan (rumah sakit) halal dan syariah seluruh Indonesia. Salah satu bahasan yang dibawakan tentang Medical Tourism yakni perjalanan wisata bersinergi dengan pelayanan kesehatan. Di luar Negeri sudah banyak dijumpai rumah sakit melakukan kegiatan medical chek up dan proses penyembuhannya di tempat wisata seperti resort tepi danau dll.
Mengingat Indonesia memiliki potensi besar dalam pasar produk halal dan syariah di Indonesia.
“Kita mendukung Mukisi berperan dalam mengembangkan medical tourism. Jangan sampai hanya menjadi pasar saja, tapi juga sebagai pelaku,” ujar Staf Khusus Menteri Kesehatan RI Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSC. Ph.D melalui pesan elektronik seusai menjadi Keynote Spech dalam Pembukaan acara JIHEC & Healthcare and Economic conference. Universitas Yarsi, Cempaka Putih, Jumat (16/06/2023).
Laksono mengungkapkan bahwa medical tourism ada dua yakni orang sakit atau mengharuskan mondok dalam pengobatan. Kedua, orang sehat menginginkan kebugaran yang potensinya sangat besar. Kegiatan Wellnes Tourism seperti spa, meditasi, yoga, retreats hingga aktivitas fisik di alam.
“Kita ingin Mukisi bisa menangkap pasar halal medical tourism dari negara lain seperti Timur Tengah dan lainnya. Tentu, dengan banyak melakukan pembenahan. Misal menghilangkan gambaran negatif masyarakat tentang layanan Spa. Seperti di luar Negeri mereka tidak perlu khawatir datang ke spa atau hotel bersama keluarga,” ungkapnya.
Sedangkan Ketua Mukisi dr Masyhudi AM, M. Kes. mengaku optimis dalam mengambil peluang Halal medical tourism. Terlebih lagi, saat ini sebanyak 500 rumah sakit dibawah binaan Mukisi siap melakukan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Ia menambahkan, secara SDM sudah banyak dan dalam peralatan juga tidak kalah canggih.
“Selama ini Indonesia dikenal rumah sakit umum bertaraf internasional. Kita mempunyai nilai tambah tidak hanya sehat saja, tapi syariah dan halal,” ujarnya.
Untuk itu, melalui Mukisi terus mengajak untuk memperjuangkan rumah sakit yang syariah dan halal. Seperti dengan standarisasi dan sertifikasi rumah sakit syariah.
“Kita berharap agar mampu mewujudkan ekosistem pelayanan kesehatan atau lainnya secara syariah dan halal. Meski begitu, ini terus harus diperjuangkan dan bagian dari dakwah,” harapnya.
Hal senada dikatakan Ketua Mukisi Jaya dr Mulyadi Muchtiar, MARS. Pihaknya melakukan kolaborasi ekosistem pelayanan syariah dalam kesatuan bermuara pada pelayanan kesehatan. Untuk itu, melalui JIHEC sebagai ajang menghadirkan semua pelaku syariah. Seperti dari wakaf, asuransi syariah, pelayanan kesehatan, pendidikan, makanan halal.
“Misalnya dalam menyediakan makanan halal, maka kita berkolaborasi dengan MUI. Begitu juga dengan Perguruan Tinggi yang diharapkan mencetak SDM unggulan yang paham syariah dan halal,” jelasnya.
Sedangkan panitia penyelenggara Dr. Ahmad Jamaludin, Mkes, menambahkan tujuan JIHEC adalah mensosialisasikan konsep Syariah dalam pelayanan kesehatan. Disamping memperkenalkan produk dan layanan halal di Indonesia. Acara yang berlangsung 4 hari dari tanggal 7-10 Juni 2023 diisi beragam rangkaian acara yang dimulai dengan workshop, seminar kemudian pameran.
“Acara workshop in8 dihadiri dari perwakilan dari seluruh Indonesia serta dimeriahkan dengan pameran alat kesehatan, fashion show, farmasi halal, kosmetik halal dll,” tandasnya. (AR/Debar)
