PendidikanRagamTerkiniUMKM

Gelaran Coffee to Green Sukses Mengusung Praktik Kopi Berkelanjutan di Depok

DEBAR.COM.-MARGONDA, DEPOK- Gelaran ‘Coffee to Green’, terbilang lancar dan sukses sejak awal hingga akhir dengan partisipasi antusias dari para peserta. Baik diskusi dan demonstrasi yang diadakan menyoroti potensi daur ulang limbah kopi, menetapkan tolok ukur baru untuk keberlanjutan di komunitas kopi.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu, 8 Juni 2024 lalu di Depok Town Square dapat mengumpulkan para pecinta kopi, profesional industri, dan pegiat lingkungan untuk membahas dan memamerkan manfaat serta teknik daur ulang limbah kopi. Selain itu kegiatan tersebut dihadiri tamu VIP serta narasumber dan juri yang dinamis, diantaranya Ketua Asosiasi UMKM Depok, Rudi Murodi, DKUM Kota Depok, Dewi Nurmayanti, dan Gekrafs (Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional), Trisna Permadi.

Talk Show Interaktif  ini juga menghadirkan pakar-pakar terkemuka di industri kopi, yaitu Syaiful Bari, Licensed Q Arabica Grader, Owner dari @fulcaff dan @Slowbar.id, serta Visual Judge di Indonesia Latte Art Championship (2019-2023). Syaiful dikenal karena keahliannya dalam penilaian kualitas kopi dan pengolahan limbah kopi yang berkelanjutan.

Rudi Murodi sangat apresiasi dan acara ini adalah inisiatif langka yang sangat penting untuk pengelolaan limbah kopi, terutama mengingat banyaknya kafe di daerah kita. Limbah kopi tidak hanya bermanfaat tapi juga bisa menghasilkan uang. Teknologi pengelolaan limbah harus ditingkatkan dan hasilnya bisa dipasarkan.

“Saya berharap acara ini berlanjut dan kampus UBSI konsisten dalam pengelolaan limbah kopi hingga produk tersebut bisa diproduksi dan dipasarkan secara massal oleh pelaku usaha kafe,” kata Rudi Murodi.

Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor dan Owner DAD’CoBean Cafe & Roastery, Dimas Aji Dimas telah berinovasi dalam memanfaatkan limbah kopi menjadi briket ramah lingkungan, menyediakan alternatif energi yang berkelanjutan dan mengurangi limbah. Dimana para peserta aktif bertanya tentang pengelolaan limbah kopi dan cara mengubahnya menjadi briket ramah lingkungan, menjadikan sesi ini edukatif dan interaktif.

Kompetisi Manual Brewing di mana acara ini juga menampilkan Kompetisi Manual Brewing yang seru, dinilai oleh para ahli kopi terkenal termasuk Inton Paonganan, Licensed Q Processing & Roaster, Owner dari @Bolons_coffee, Syaiful Bari, Licensed Q Arabica Grader, Owner dari @fulcaff dan Aulia Arridza, Founder dari Three Wheels.

“Kompetisi Manual Brewing di acara ‘Coffee to Green’ menjadi sorotan utama dengan tingkat antusiasme yang tinggi dari para peserta. Dari 27 peserta yang berasal dari berbagai latar belakang, mereka menampilkan keterampilan dan kreativitas luar biasa dalam menyeduh kopi secara manual,” ujar Aji Dimas.

Proses penjurian yang ketat menghasilkan tiga juara utama yang menarik perhatian juri dengan keahlian dan inovasi mereka. Juara Pertama Muhammad Daffa Haikal meraih juara pertama dengan teknik penyeduhan yang presisi dan rasa kopi yang luar biasa, Juara Kedua Khoirul Anam dengan pendekatan unik dan hasil seduhan yang seimbang dan Juara Ketiga Kaffa Syahiddin yang kreatif dan memiliki kemampuan teknis mengesankan.

“Kompetisi ini tidak hanya memperlihatkan bakat-bakat baru di dunia kopi tetapi juga menguatkan semangat komunitas kopi untuk terus berinovasi dan berkembang,” jngkapnya.

Sementara itu, Juara Ketiga Kaffa Syahiddin mengatakan dalam Kompetisi Manual Brewing, dirinya merasa lega dan bangga dengan hasil yang saya capai. Tantangan terbesar adalah saat final, kaget dengan tantangan yang membutuhkan teknik penyeduhan dosis kecil, sesuatu yang belum pernah saya coba. Melalui pengalaman ini, saya belajar dan mengembangkan kemampuan saya lebih jauh.

“Coffee to Green benar-benar acara yang luar biasa, memberikan platform bagi kami para barista untuk belajar dan tumbuh,” ucapnya.

Sedangkan Susilowati, selaku dosen pembimbing menyampaikan kebanggaannya melihat dedikasi dan kerja keras mahasiswa dalam acara ‘Coffee to Green’. Mereka menunjukkan komitmen luar biasa dalam mengangkat isu keberlanjutan di industri kopi.

“Ini membuktikan bahwa generasi muda mampu menciptakan perubahan positif di masa depan,” pungkasnya. (AR/Debar)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button