DEBAR.COM.-CINERE, DEPOK- Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-79 menjadi momentum bagi Majlis Taklim Bulanan Al-Bayyani yang rutin digelar setiap minggu ketiga serta dihadiri ratusan jamaah dengan mengangkat kajian Tafsir Tematik dan Uqudullujain yang berlangsung mulai pukul 06.00 – 07.00.Wib dikediaman Pembina Majlis Al-Bayyani, Ustad Abdul Gofur Nasir, Minggu (18/08/2024) pagi.
Dikatakan Ustad Gofur, Tafsir Tematik diangkat dan sesuai dengan tema terkini yaitu tentang Kemerdekaan. Ada tiga angka 17 yang merupakan angka keramat buat umat Islam Indonesia, yang pertama 17 rokaat, bilangan rokaat salat kita dalam satu hari (1×24 jam) itu 17 rokaat harus sujud pada Allah, dan 17 rokaat yang diperoleh oleh Rasullah bukan tanpa proses dalam perjalanannya Isra Mijrad perjalanan yang fundamental luar biasa dahsyatnya.
“Kita diberi anugerah dengan 17 rokaat agar selalu dekat dengan Allah,” kata Ustad Gofur.
Yang kedua dikatakan Ustad Gofur, adalah 17 Ramadan, dimana ada peristiwa Nuzulul Quran yang sekarang ini menjadi pedoman hidup umat Islam dan yang ketiga, yaitu 17 Agustus. Nah ketika kita otak atik, 17 Agustus itu, angka 8 diambil dari Surat Al-Anfal Ayat 17 yang menjelaskan petunjuk bahwa Nabi Muhammad SAW pernah memenangkan peperangan dan pada hakekatnya Allah yang memenangkan. “Wahai Muhammad sesungguhnya yang membunuh mereka musuh-musuhmu bukan engkau, tetapi Allah lah yang membunuh musuh-musuhmu dan memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin”.
“Kontekstualnya di zaman sekarang ini, bahwa tugas kita bukan cuma tawaqal saja, tapi sebelum tawaqal ada proses yang namanya usaha atau ikhtiar. Usaha kita kerjakan dan laksanakan wujud praktek kehidupan kita sehari-hari baru kita doa serahkan pada Allah, jangan usaha belum, apa-apa sudah main tawaqal saja dan itu tidak dibenarkan,” ujarnya.
Dirinya juga memaknai hari Kemerdekaan HUT RI ke-79 dikatakannya, sebuah bangsa dan negara tidak terlepas dari seorang pemimpin yang sangat-sangat menentukan maju mundurnya, hancur runtuhnya dan tegaknya sebuah bangsa dan negara yang kuat dan tidak kuat. Dikatakannya, kita perkecil lagi, bicara Kota Depok saja yang sebentar lagi akan melaksanakan perhelatan Pilkada. Calon mana yang harus bakal dipilih dan betul-betul calon pemimpin yang sudah terlihat kerjanya selama ini bagaimana, manfaat dengan umat dan berjuang gak untuk agama Islam itu sendiri.
“Umat tinggal menilai dan kita lihat masing-masing dengan nurani dan praktek kesehari-hariannya bagaimana selama ini yang ada, kalau hati nurani sudah yakin calon itu bakal amanah untuk umat, pilih jangan pakai ragu,” pungkasnya. (AR/Debar)