DEBAR.COM.-DEPOK- Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Depok menggelar rangkaian Peringatan Hari Santri Nasional (HSN). Dimulai dengan Tasyakuran HSN dengan tuan rumah Pondok Pesantren Al-Karimiyah, Sawangan Pimpinan KH. Damanhuri yang juga Rois Syuriah NU Depok.
Ribuan santri mengikuti acara tasyakuran HSN berlangsung dengan meriah dan penuh khidmat. Sebagaimana tradisi di Pesantren diisi dengan pembacaan istighosah, pembacaan Maulid Nabi, pembacaan tawasul dan sholawat, pembacaan ayat suci Al-Quran, menyayikan lagu mars santri dan lainnya.
“Melalui tasyakuran ini sebagai bentuk syukur atas semua anugerah dan munajat kepada Allah SWT. HSN adalah hadiah Pemerintah Indonesia kepada para santri. Artinya perjuangan para santri diakui oleh Negara,” kata Ketua PCNU Kota Depok KH. Ahmad Solechan, M.Si seusai acara di Pesantren Al-Karimiyah, Selasa (22/10/2024).
Gus Alech mengungkapkan para santri di Indonesia memiliki keistimewaan di Indonesia. Pasalnya, para Ulama di Indonesia fokus kepada keilmuan dan mengajak kepada jiwa Nasionalisme.
“Para Ulama di Indonesia itu selain memiliki keilmuan agama yang mumpuni juga Nasionalisme. Seperti KH. Hasyim Asy’ari, KH. Wahab Hasbullah dan lainnya seorang Ulama juga pahlawan Nasional. Bahkan, dikenal adanya maqolah yang digagas KH Wahab Hubbul Wathon Minal iman artinya cinta tanah air sebagai dari iman,” ujarnya.
Menurutnya, para santri saat ini mendapatkan tempat terbaik di masyarakat dan Negara. Dirinya mencontohkan dalam pendidikan untuk di Pesantren ada kesetaraan seperti di Pendidikan formal.
“Bahkan di tampuk Kepemimpinan Nasional seperti: Wakil Presiden KH. Ma’ruf Amin berangkat dari santri, para Menteri juga berasal dari santri dan lainnya,” paparnya.
Dirinya menegaskan, salah satu tugas santri adalah bagaimana terus belajar dan tirakat. Untuk itu, lanjutnya, para santri agar terus optimis dalam menyongsong masa depan yang cerah.
Hal senada diungkapkan Wakil Rois Syuriah PCNU Kota Depok KH. Abdul Mujib. Menurutnya, NU didirikan fokus pada NU motivasi besar. Yaitu: Himayatuddin menjaga agama dan Himayatuddaulah atau menjaga negara.
“Artinya Ulama NU memiliki andil besar dalam perjuangan kemerdekaan dan berdirinya bangsa Indonesia. Perlu diwaspadai, bagaimana saat ini ada yang mengaku-ngaku paling berjasa pada bangsa padahal tidak,” jelasnya.
Dirinya menambahkan, perlunya penguatan para santri dalam keilmuan dan memperkuat ke-NU-an. Pertanyaannya, kenapa kok yang diperingati adalah Hari Santri kok bukan Hari Kiyai.
“Inilah jiwa santri yang tawadhu’. Sebab, namanya Kiyai itu juga tetap mempunyai guru. Harapannya, santri terus maju, memberikan manfaat dan berkah,” harapnya.
Dalam kesempatan tersebut, dihadiri Rois Syuriah NU Depok KH. Damanhuri, Sekretaris PCNU Kota Depok H. Hakim Muzayyan, KH. Hariruddin, KH. Jazim Hamidi, KH. Rohimi dan lainnya. Badan Otonom NU Kota Depok GP Ansor, IPNU, IPPNU, Fatayat NU, Muslimat NU, Lesbumi, Pagar Nusa, dan lainnya.(MFR/Debar)