DakwahTerkini

Miliki DNA Pengusaha, Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI Depok Siap Jalankan Program

DEBAR.COM.-PANMAS, DEPOK- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota  Depok menggelar Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda) tahun 2025. Acara tersebut berjalan lancar dengan salah satu agenda sembilan anggota Komisi membahas rencana program kerja strategis ke depan. Organisasi para Ulama Depok ini dinakhodai oleh KH. Syihabudin Ahmad yang berharap terus bisa memberi manfaat bagi seluruh masyarakat.

Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI Kota Depok, H. Acep Azhari menyampaikan usulan dan program. Dirinya optimis melalui bidang komisinya  mampu mandiri dalam menjalankan program-programnya.

“Kita sengaja memilih sendiri pengurus MUI yang masuk dalam Komisi Pemberdayaan Ekonomi adalah orang yang memiliki DNA (Pewaris Sifat) Pengusaha. Kita optimis dengan adanya orang yang tepat dan berkompeten mampu menjalankan program dengan baik tanpa mengandalkan dana dari Pemerintah,” ujar Jiacep sapaan akrabnya seusai Mukerda MUI Depok, Jl. Raya Nusantara, Depok, Rabu (08/01/2025).

Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI Kota Depok.

Jiacep mengungkapkan sejumlah program pemberdayaan. Diantaranya melalui, Kajian tentang pemberdayaan ekonomi umat seminar, diskusi maupun talk show. Yang lebih penting, lanjutnya, melalui pelatihan, workshop atau penguatan skill dalam pemberdayaan ekonomi.

“Setelah melakukan pelatihan kita terus melakukan pendampingan dan pemberdayaan. Disamping itu, menggelar festival maupun ekspo. Sampai pada menyelenggarakan forum bisnis atau bisnis matching. Tidak lupa pada program sertifikasi halal atau ISO. Bahkan, pada penguatan  ekosistem ekonomi lingkungan,” ungkap Wirausahawan dan tokoh Pendidikan Kota Depok ini.

Baca Juga: DPUPR Depok Turunkan Alat Spider Mini Normalisasi Saluran Griya Telaga Permai

Dirinya berharap mampu meningkatkan  kesadaran, kemandirian dan profesionalitas di kalangan umat Islam di bidang ekonomi, khususnya ekonomi kerakyatan pada umumnya. Ia menambahkan, mampu memperkecil kesenjangan antara yang miskin dan kaya.

“Kita berharap dapat meningkatkan etos kerja sebagai etika bisnis dalam pengembangan ekonomi syariah. Serta, penguatan kelembagaan ekonomi masyarakat dari tekanan struktural kapitalisme global. Tentu, harapannya mampu memberdayakan ekonomi umat dengan baik,” pungkasnya. (AR/Debar)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button