NGOPI BARENG BANG HACORD “Contra Flow Yang Hanya Berusia Seminggu…”
DEBAR.COM.-DEPOK- PERUBAHAN memang membutuhkan perjuangan ekstra, kesabaran, pengorbanan dan lainnya. Itu pula yang berlaku di uji coba Contra Flow Jl. Raya Arief Rahman Hakim, Depok yang digulirkan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok ternyata membawa dampak yang luas bagi warga Kota Depok serta banjir kritikan di media sosial (Medsos) akhirnya hanya bertahan tujuh hari saja.
Kegiatan uji coba Contra Flow yang berlaku tanggal 31 Agustus 2019 lalu hanya bertahan sampai hari Minggu pagi (08/09/2019) setelah arus lalu lintas di kawasan Jl. Raya Margonda dinilai kepolisian sangat parah kemacetan hingga membuat ‘kroditnya’ lalu lintas di jalan utama Kota Depok.
Ya semua rencana perubahan bakal butuh perjuangan ekstra dan kesabaran. Pasalnya, tidak semua langkah yang dilakukan bakal diterima semua pihak. Khususnya untuk uji coba Contra Flow Jl. Raya Arief Rahman Hakim sebetulnya baru uji coba yang tentunya bisa saja dibatalkan jika memang malah menambah ruwet arus lalu lintas yang ada.
Pasalnya, setiap rencana atau program untuk masyarakat banyak tentunya tidak hanya satu instansi saja yang terlibat dan semua butuh koordinasi lintas sektoral apalagi masalah lalu lintas yang sangat bersetuhan langsung masyarakat. Pencabutan atau pembatalan uji coba Contra Flow malah terkesan kurang ‘elok’ kalau kata orang karena dilakukan begitu saja walaupun memang kepolisian atau Polres memiliki kewenangan penuh untuk membuka dan menutup rencana itu.
Hemmm… Macet di ruas Jl. Raya Margonda sebetulnya sudah tahunan karena badan jalan tidak sebanding dengan jumlah kendaraan. Jangan karena ada pejabat baru kemudian mencari panggung. Pasalnya, saat dilakukan uji coba Sistem Satu Arah (SSA) setahun lalu kritik dan aksi demo lebih parah tapi toh hingga kini masih bertahan dan malah banyak diterima masyarakat.
Ngopi Bareng Bang Hacord…Cuma mau mengingatkan saja seharusnya sejak satu bulan lalu sebelum bahkan saat berlangsung sosialisasi uji coba Contra Flow diberlakukan jika ada keberatan dari berbagai sisi atau melihat kondisi dilapangan langsung distop. He he he… Yakin mereka yang terlibat semua dalam uji coba sudah duduk bareng dan rapat bersama sampai batas akan dilakukan uji coba baik masukan, saran, kritik bahkan dokumentasi lengkap. Karena keputusan uji coba Contra Flow yang memutuskan dan menandatangani adalah pihak Badan PTJ bukan Wali Kota Depok atau Dishub Depok.
Hal itu juga sempat dilontarkan Wali Kota Mohammad Idris, yang mengaku untuk membuat kebijakan atau uji coba memang sangat membutuhkan koordinasi yang baik lintas jajaran Forkominda Depok. “Pambatalan uji coba atau Contra Flow Jl. Raya Arief Rahman Hakim tidak lepas dari hal itu,” ujarnya. Ini tentunya dapat membuat citra kebersamaan selama ini di mata masyarakat sangat memprihatinkan.
Ya… Memang begitu.. Akibatnya bila semua merasa memiliki kewenangan.. Apalagi jika hanya ingin dilihat pemimpin saja tanpa walaupun sudah berupaya berkoodinasi tetap saja ada yang tidak sependapat. Berkaitan dengan uji coba atau Contra Flow terlebih di jajaran Polres Depok khususnya Satlantas yang memiliki kewenangan menanggani arus lalu lintas.
PELAJARAN BERHARGA
Ternyata sehari setelah seluruh instansi terkait duduk bareng uji coba diberlakukan dan menuai protes dan banjir kritik di media sosial (Medsos). Tidak itu saja di Medsos pun instansi yang rapat juga ikutan menyampaikan keluhan dan kekesalan… He he he.. Jadi agak lucu juga melihatnya.. Mengaku tidak diajak rapat tapi dari dokumentasi atau dialog ternyata lengkap yang hadir…
Haduhhh.. Kemacetan parah itu tentunya yang sangat kesal dan keberatan warga pemakai kendaraan atau jalan selain petugas kepolisian yang bertugas mengatur arus lalu lintas dari pagi hingga malam di hari Sabtu (07/09/2019) lalu. Bayangkan, untuk jarak dari Jl. Raya Margonda ke Depok Satu butuh waktu 1 jam lebih yang seharusnya hanya 10 atau 15 menit itu pun kondisi SSA.
Tidak salah juga polisi menyetop dan menghentikan uji coba Contra Flow Jl. Raya Arief Rahman Haakim yang hanya berumur tujuh hari. Namun, kemacetan dan antrean kendaraan di pintu kereta api Jl. Raya Dewi Sartika akibat djawal KRL Listrik Jabodetabek melintas 3 hingga 4 menit tentunya harus menjadi pertimbangan juga. Jam jam tertentu terlebih sore hingga malam hari saat hari Sabtu dan Minggu di Jl. Raya Dewi Sartika juga terjadi kemacetan memang tidak terlalu parah.
Memang suatu keinginan perubahan tentunya membutuhkan perngorbanan dan kesabaran yang tinggi kepada jajaran terkait… Ayo sebagai warga dan pejabat di Kota Depok mengedepankan kebersamaan serta koordinasi lintas sektoral yang baik agar semua program dapat berjalan lancar dan aman untuk kemaslakatan banyak orang…. InsyaAllah di masa mendatang semua dapat duduk bareng lagi untuk mencari solusi yang tepat selain menambah jumlah jalan baru, pelebaran jalan dan lainnya… Aamiin…(AP/Debar)