NGOPI BARENG JIACEP ‘Makna Berlebaran Dalam Kondisi Covid-19 Yang Berbeda’
DEBAR.COM.-DEPOK- KEMENANGAN setelah menjalani puasa selama satu bulan penuh di bulan suci Ramadhan untuk tahun 2020 kali ini memang berbeda sama sekali dibandingkan puluhan tahun sebelumnya.. Ditengah mewabahnya virus Corona atau Covid-19 membuat seluruh aktivitas masyarakat di dunia harus berjibaku mengalami perjuangan yang panjang guna melawan, mewaspadai dan menjaga kesehatan diri setiap insan manusia…
Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah yang berlangsung tiga hari lalu praktis membuat kegiatan yang selama ini dilakukan seluruh manusia untuk bersilahturahmi, bersalaman dan saling bermaafan tidak bisa secara langsung bertatap muka, berjabat tangan dan berpelukan atau ‘cepika cepiki’ yang selama ini selalu kita lakukan…
Maklum saja keganasan virus Corona atau Covid -19 yang kasat mata ini praktis membuat semua kegiatan yang berhubungan langsung satu sama lain dengan sesama manusia nyaris hilang atau pupus dari dunia… Mereka hanya memberikan ucapan melalui media sosial, handphone, video atau kalau pun bertemu langsung harus menjaga jarak bahkan kalaupun menempel hanya menggunakan maupun beradu siku serta genggam tangan saja….
Bagi kita semua itu tidak menurunkan makna silahturahmi yang selama ini terlah terjalin sejak lama… Penyebaran Covid -19 yang kasat mata dan sangat membahayakan diri tersebut tetap dan harus diwaspadai agar tidak ada dalam tubuh kita serta dapat menularkan ke orang lain yang selalu berdekatan dengan diri kita…
Semua tetap berjalan sesuai dengan kaedah maupun aturan yang ada… Silahturahmi atau berlebaran tentunya tetap dapat dilakukan walaupun dengan suasana berbeda… Memang ada sebagian masyarakat kita yang masih ‘ngeyel’ atau ‘bandel’ untuk berlebaran ke kampung halaman atau mudik seperti yang dilakukan selama ini setiap menjelang lebaran… Tentunya masih kita anggap wajar karena kebiasaan dan sudah menjadi tradisi untuk mudik lebaran bertemu keluarga, sanak family maupun lainnya…
Penyebaran virus Corona tentunya tidak dapat diprediksi secara tertulis dan nyata… Kehadirannya dapat diketahui setelah seseorang terjangkit Covid -19 saat sakit dan mendapatkan perawatan… Bisa jadi awalnya orang ini sehat waalfiat namun karena entah kontak langsung atau tertular virus yang dibawa orang tidak dikenal akhirnya terpapar… Hemmmm… Kasihan ya jika sudah kena… Baru mereka kaget dan takut mendekati keluarga yang terpapar karena takut ketularan…
Tidak ada kata lain apa yang disampaikan dan disosialisasikan pemerintah agar tetap menjaga jarak, memakai masker saat berpergian dan tetap diam dirumah tentunya harus menjadi perhatian kita semua.. Memang sih kalau diam saja dirumah, kita mau makan apa? Dan tentunya bosan… Tapi mau dikatakan apa Covid -19 itu tidak bisa dilihat mata jadi ya perlu selalu waspada dan menjaga diri agar tetap selalu sehat untuk melawan virus Corona…
Berkaitan dengan Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah tentunya yang dilakukan untuk berlebaran melalui teleconference atau video, mengucapkan melalui WA, melalui telepon dan lainnya menjadi salah satu untuk memutus mata rantai penyebaran Covid -19… Semua yang dilakukan di lebaran tahun 2020 tentunya tetap tidak mengurangi makna hari raya Idul Fitri atau Berlebaran karena kita tetap masih bisa bersilahturahmi walaupun caranya tentunya berbeda sejalan dengan semakin majunya teknologi sekarang ini… Hemmm… Semoga saja penyebaran Covid -19 cepat berlalu dan kembali kekehidupan yang normal tanpa adanya kegiatan pembatasan bergerak, bekerja dan berusaha seperti sedia kala… Aamiin… Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah Mohon Maaf Lahir Batin.. Semoga cobaan ini cepat berlalu…Aamiin….(AP/Debar)