GDS Dalam Transformasi Digital
DEBAR.COM.-GROGOL, DEPOK- Lembaga Pendidikan GHAMA d’leader school (GDS) yang menaungi 8 unit sekolah yakni SD Islam GHAMA Junior, SMP Islam GHAMA AL Fatih, SMP Gelora, SMK Nasional, SMK Ekonomika, SMK Broadcast GHAMA Caraka, SMK Leader dan SMA Islam GHAMA Ar Rasyid mengadakan kegiatan Lokakarya dan Sosialisasi Program dengan mengangkat tema ‘GDS Dalam Transformasi Digital’ yang diselenggarakan selama 2 hari, 6-7 Juli 2020.
Meskipun digelar di aula masjid berkapasitas 400 orang namun panitia hanya mengundang 100 orang peserta saja yang terdiri dari Tenaga Pendidik dan Kependidikan demi menjaga protokol kesehatan sesuai aturan pemerintah. Tidak hanya untuk 100 orang peserta, acara ini pun diselenggarakan secara online sehingga dapat diakses oleh 100 lebih peserta lainnya dari rumah.
H. Acep Al Azhari selaku Direktur Utama GDS dalam sambutannya mengatakan dengan divisi-divisi yang ada di GDS terutama GHAMA Technology (G-Tech) mampu menciptakan peluang-peluang untuk mensejahterkan seluruh warga GDS dengan menguasai era digital seperti saat ini.
“Sekarang ini kita harus mampu menjawab tantangan era modernisasi atau digitalisasi dengan cara berfikir out of the box, kami hadirkan G-Tech dengan tujuan mampu menjawab tantangan itu, mampu membuat peluang-peluang untuk kedepannya bisa mensejahterakan seluruh warga GDS” kata H. Acep Al Azhari sekaligus membuka acara lokakarya dan sosialisasi program GDS Tahun Ajaran 2020-2021 yang juga dihadiri Co-Founder Code Margonda Didi Diarsa, Senin (06/07/2020).
Sementara Didi Diarsa dalam materinya membahas bagaimana cara berfikir out of the box dalam dunia Pendidikan dan menargetkan tercapainya kegiatan yang maksimal dan dapat diintepretasikan.
“Acara ini adalah bagian dari peningkatan kompetensi warga GDS, baik itu sari Knowladge, Attitude and Skill, selain itu juga untuk menyamakan persepsi mengenai program-program dari pimpinan terutama direktur utama kita” ujarnya.
Sedangkan Ketua Panitia Bambang Sriyanto juga menegaskan bahwa kita harus cepat dalam menanggapi era moderniasasi atau era digital ini terlebih ini ada dimasa pandemi Covid-19. “Dimasa pandemi harus ada perubahan mendasar, kita sadar bahwa bukan lagi melangkah di daratan, tetapi kita sudah melangkah di samudra dimana semua sudah berada diluar kebiasaan dengan kondisi yang belum bisa dibaca namun Lembaga Pendidikan harus cepat melakukan persiapan-persiapan,” tandasnya.
Ia menambahkan, dunia pendidikan di Indonesia memang harus mampu beradaptasi dengan dunia digital. “Saat ini pembelajaran jarak jauh dan penggunaan media sebagai alat pembelajaran menjadi tumpuan dalam meningkatkan mutu dari layanan Pendidikan itu sendiri,” pungkasnya. (QQ/DEBAR)