CELOTEH BOCAH DEPOK ‘Dari Makeup, Spanduk Provokatif Hingga Satu Kamar’
DEBAR.COM.-DEPOK- MENDEKATI kampanye pemilihan kepala daerah (Pilkada) seretak 9 Desember 2020 memang selalu bakal seru dan ramai… Bukan hanya ramai memiliki blok atau kelompok media maupun wartawan saja tapi juga berbagai isu miring maupun yang diplesetkan oknum selalu membuat sedikit gaduh sejumlah media sosial yang ada terlebih di Kota Depok….
Mereka saling sindir dan saling banyak membuat pemberitaan yang baik baik saja… Kalau di kritik atau dicolek seidikit langsung ‘ngambek’ bahkan bisa bisa nomor handphone langsung ‘diblokir’… Hemmm … Agak lucu memang kalau melihat tingkah para petinggi di Kota Depok. Mereka maunya diangkat atau diberitakan dengan yang baik baik saja ngak boleh dikritik atau dijelek jelekan…
Kritik atau sindiran seharusnya menjadi pelajaran bagi mereka untuk memperbaiki secepatnya apa yang telah terjadi untuk masa mendatang agar tidak lagi terulang kembali serta menjadi pelajaran berharga bagi petinggi yang bersangkutan… Bukan malah dimusuhin atau didiamkan… Rangkul dan ajak bicara baik baik… Jika sudah diajak bicara tidak juga berubah… Silahkan saja marah atau lainnya deh.. he he he…
Kembali lagi soal Pilkada serentak 9 Desember 2020 di Kota Depok yang bakal dihadapi Paslon Wali Kota Pradi Supriatna dan Wakil Wali Kota Afifah Alia dengan Paslon Wali Kota Mohammad Idris dan Wakil Wali Kota Imam Budi Hartono… Spanduk, poster dan reklame sudah berserakan di pinggir jalan sejak satu bulan lebih.. Itu saja belum cukup malah ada yang nyinyir terkait spanduk besar yang terpasang di pinggir jalan bahwa foto editan lah.. Beda dengan asli nya lah dan lainnya….
Belum lagi beberapa minggu lalu malah lebih parah lagi ada spanduk provokatif di Jl. Raya Keadilan yang mengatasnamankan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia yang melempar isu masalah PKI Perjuangan… He he he… Sudah basi kali masalah PKI terus diungkit… Bro… Sekarang jaman sudah digital dan modern.. PKI ngak bakal ada lagi di bumi tercinta kita ini…
Masih kurang puas dengan isu isu yang bikin ramai di media sosial di Kota Depok kembali muncul… Masalah baru yaitu ‘Satu Kamar’…. Ha ha ha… Makanya hati hati kalau bicara… Apalagi sebagai calon pemimpin… Memang sih … Celoteh Bocah Depok melihat itu hanya gurauan atau candaan diantara sesama teman atau sahabat… Tapi kalau candaan itu terkait menjelang Pilkada tentunya bikin puyeng dan runyem nih masalah…
‘Satu Kamar’ kalau sesama pria tentunya hal biasa tapi kalau nyeletuknya dengan seorang wanita.. Hemmm jelas wanita itu akan berpikir beberapa kali… Walaupun sifatnya hanya candaan tentunya bagi para politisi bisa jadi bahan ‘gorengan’… He he he.. Dan ternyata terbukti ‘jualan gorengan’ itu laku bukan kepalang di media sosial…
Melihat hal itu semua jelas dari sudut orang awam tentunya yang mengucapkan pertama jelas salah… Walaupun hanya candaan… Pribahasa juga menyebutkan rambut boleh sama hitam tapi siapa tau hati didalamnya… Nah… Dari sini kita semua tentunya menyadari… Jaga ucapan atau bicara mu agar tidak menyakitkan orang yang diajak bicara…
Masalah ‘Satu Kamar’ tidak hanya jadi konsumsi para politisi karena bisa merembet kemana mana apalagi Kota Depok dari dulu belum ada pemimpin dari wanita… Nah kan jadi bermasalah walaupun itu dianggap sepele tapi bisa jadi peluru bagi sang lawan… Ha ha ha… Celoteh Bocah Depok cuma ingin mengingatkan bahwa setiap ucapan atau omongan akan didengar masyarakat banyak..
Semua kembali ke diri sendiri jika ingin dihargai dan dihormati tentunya juga harus menjaga semua kegiatan serta menghargai orang lain… Semoga saja ini menjadi pelajaran berharga bagi para calon petinggi dalam menyikapi masalah yang belakangan semakin ramai dan tenar menjelang Pilkada Kota Depok mendatang…. Aamiin…(AP/Debar)