Dramayadi: Komentarlah Santun dan Martabat, Paslon Ingin Menang Terhormat
DEBAR.COM.-MARGONDA, DEPOK- Panasnya suhu politik di Kota Depok menghadapi perhelatan Pilkada tahun 2020 sudah benar terasa, bahkan para timses maupun pendukung kedua calon pasangan Pradi Supriatna-Afifah Alia dan Mohammad Idris-Imam Budi Hartono, mulai saling serang bahkan saling menjatuhkan satu dengan yang lainnya.
Hal tersebut dikatakan Dramayadi mantan Kabag Ops Polrestro Depok yang juga tokoh masyarakat Beji ini menilai, mengkritisi fakta dan kekurangan kinerja Wali dan Wakil Wali Kota Depok periode 2015-2021 dalam hal ini tentu Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dibawah kepemimpinan Mohammad Idris-Pradi Supriatna yang merupakan satu paket. “Jangan asbun (asal bunyi) kalau memang tidak tahu persis kinerja dan mekanisme pola kerja kepemerintahan. Satu paket pastinya berbagi dalam setiap pekerjaan untuk kemajuan Kota Depok,” tutur Dramayadi, Rabu (04/11/2020).
Dikatakan Dramayadi, boleh dan sah saja membela salah satu paslon, tapi juga jangan sampai malu-maluin. Pasalnya banyak komentar-komentar yang dikeluarkan di media sosial (sosmed) dan group WhatsApp yang pada akhirnya akan mengurangi massa yang simpatik pada kedua paslon tersebut.
“Pemilih kemungkinan akan bergeser jumlahnya ke Imam dan Afifah dan tentunya ini sangat berpengaruh dengan nilai jualnya. Coba kita lakukan komentar yang bermartabat agar Sitkamtibmas tetap baik dan juga kalau terlalu arogan nanti bila yang di serang menang mungkin situasi berikutnya ada masalah,” bebernya.
Dramayadi mengajak masyarakat Depok untuk menikmati suasana pilkada ini dengan santun dan bermartabat. Semoga pilkada di wilayah kota Depok dapat menjadi contoh untuk wilayah lain tentang tertib sukses dan aman. “Mari kita jadikan ini suatu ibadah agar warga Depok tambah berkah,” katanya.
Dirinya menambahkan, sebagian besar warga Depok sudah cerdas paham tentang komentar yang agresif. Tentu ada maksud dan tujuan tertentu untuk mendapatkan sesuatu. Dan harus di ingat yang komentar untuk menjatuhkan paslon satu belum tentu untuk meningkatkan jumlah massa nya.
“Karena yang komen tersebut di suruh oleh paslon lainnya agar suaranya berkurang dan bahasa kerennya infiltrasi untuk bullshit dengan cara klandestin. Saya tidak memihak tapi sayang dengan para paslon yang ingin menang secara terhormat. Saya cinta Depok dan kedua palon orang Depok dan saya yakin para paslon ingin Depok rukun dan damai,” pungkasnya. (AR/Debar)