SYIAR DEBAR ‘Inilah Harta Yang Berkah’ Oleh: Ustad Dr.Mukhrij Sidqy, MA
DEBAR.COM.-DEPOK- Harta menjadi salah satu sumber kenikmatan hidup. Tanpa harta kita mungkin akan menghadapi beberapa masalah, seperti sulit mendapat pelayanan yang baik saat berobat di rumah sakit, sulit mendapatkan makanan yang bergizi, tempat tinggal tidak nyaman dan sebagainya. Namun, sepenting apapun harta mestilah ia didapatkan dengan cara yang halal agar membawa keberkahan untuk pemiliknya. Berikut adalah ciri-ciri berkahnya harta.
Ciri pertama dari harta itu berkah atau tidak, dilihat dari sumbernya. Jika didapatkan dengan cara-cara yang benar, sehingga harta yang kamu miliki halal, maka Allah pun ridha. Tapi jika cara memperolehnya dengan menyakiti atau merugikan orang lain, maka Allah tak akan menerima harta yang haram. Dari Abu Hurairah Ra. berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah Maha Baik dan tidak menerima kecuali yang baik…” (HR. Bukhari Muslim).
Ciri yang kedua berkahnya harta adalah harta tersebut menuntunmu menuju ketaqwaan. Harta yang berkah, akan membuat pemiliknya semakin mendekatkan diri pada Allah SWT. Misalnya saja, dengan melimpahnya harta yang kamu punya, membuatmu semakin banyak beramal baik. Hartamu digunakan untuk membangun sekolah, membantu sesama, atau mendanai proyek perbaikan lingkungan hidup, dan sebagainya. Inilah yang disebut dengan “ziyadatul Khair”
Tanda lainnya dari harta yang berkah, bukan malah menjerumuskanmu ke arah maksiat. Dan ini yang banyak terjadi di kehidupan nyata. Bagaimana ketika seseorang sudah kaya, membelanjakan hartanya pada selingkuhan, dan malah melakukan perbuatan zina. Atau kesibukan mencari harta, jadi membuat seseorang lupa ibadah. Itu tandanya, harta yang didapatkan justru menjauhkannya dari Tuhan.
Harta yang berkah meski sedikit, sudah bisa membuat pemiliknya merasa cukup dan bahagia. Dan ketika hartanya banyak pun, bukan malah membuatnya dilanda kekhawatiran takut hartanya hilang. Ada perasaan damai menyelimuti dirinya karena lahir dari kesadaran bahwa hartanya yang banyak itu sekadar titipan Tuhan. Jadi kalau Tuhan berkehendak hilang, atau diambil orang, padahal ia sudah berusaha menjaga, maka tandanya itu memang bukan rezekinya. (MUKHRIJ/Debar)