Habib Syarif Gasim: Penerapan Gage Belum Tepat, Pemkot Depok Harus Mengkaji Ulang
DEBAR.COM.-DEPOK- Pelaksanaan uji coba penerapan ganjil-genap (gage) di Jalan Margonda Raya, yang diberlakukan pada Sabtu dan minggu, 4-5 Desember 2021 lalu, mengakibatkan ruas jalan alternatif teradi penumpukan kendaraan dan kemacetan lalu lintas. Pasalnya para pengendara roda empat yang tak bisa melintas di Jalan Margonda dikarenakan plat kendaraannya tidak sesuai memilih jalan lain hingga menyebabkan macet di jalur alternatif.
Pelaksanaan gage tersebut mendapat sorotan dari Anggota DPRD Kota Depok Fraksi PKS, Habib Syarif Gasim Husin Alatas yang mengatakan, kebijakan ganjil genap di Kota Depok yang diterapkan saat ini belum memenuhi persyaratan dan perlu pengkajian ulang kembali.
“Kebijakan gage di Kota Depok belum memenuhi syarat dan perlu pengkajian ulang. Banyak jalan-jalan tikus yang dilalui kendaraan menjadi macet total. Bahkan di jalur Sawangan menjadi macet total saat pelaksanaan gage,” kata Habib Syarif Gasim Husin, Selasa (07/12/2021).
Habib Syarif mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok seharusnya Itu mengkaji matang-matang kebijakan diberlakukannya gage. Jika kita ingin menyelamatkan wilayah Margonda dari kemacetan, tetapi juga tidak merugikan wilayah-wilayah lain terjadi penumpukan kemacetan dijalan-jalan tikus atau pintas, agar kemacetan tidak terjadi ber jam-jam.
“Jika gage diterapkan, selayaknya dibesarkan dulu lah jalan-jalannya itu yang pertama. Yang kedua lalu lintasnya. Jangan hanya difokuskan di Margonda saja, tapi juga perlu dipikirkan dan dipertimbangkan untuk di jalur-jalur wilayah lain, contohnya seperti jalan-jalan kecil yah yang kita sebut mungkin jalan tikus yang tembusan ke Jalan Margonda,” paparnya.
Dirinya juga mengatakan, mungkin eksekutif-eksekutif kita ini belum datang kesana mencoba jalan-jalam tikus dan masih melalui jalur Jalan Margonda. “Kalau beliau (red-Wali/Wakil kota Depok) mungkin enggak akan kena macet yah karena dikawal, tapi kita sebagai rakyat warga Kota Depok yang terdampak yang pulang kerja sore termasuk overtime dan waktu berkumpul dengan keluarga berkurang yang seharusnya bisa cepat sampai rumah, karena imbas kemacetan, akhirnya ber jam-jam dijalan,” ungkapnya.
Dirinya menambahkan, meskipun dirinya dari salah satu partai yang mengusung Wali dan Wakil Wali Kota Depok ke Pemerintahan Kota Depok, tidak salahnya untuk mengkritik dan memberikan saran. “Kebijakan ganjil genap (gage) di Kota Depok saat ini belum tepat menurut saya. Karena perlu dengan pengkajian pengkajian yang cukup mendalam dan betul-betul matang tidak merugikan masyarakat yang berada di Kota Depok,” pungkasnya.(AR/Debar)