K3S dan PGRI Sukmajaya Gelar Workshop IKM dan K13
DEBAR.COM.-SUKMAJAYA, DEPOK- Sebanyak 143 tenaga pendidik bersertifikat dari 31 sekolah dasar negeri dan dua sekolah dasar swasta di Kecamatan Sukmajaya mengikuti Workshop IKM, K13 dan Administrasi Pembelajaran. Kegiatan dilaksanakan K3S dan PGRI Kecamatan Sukmajaya.
Workshop itu akan berlangsung selama empat hari 3-6 Agustus 2022 di Gedung PGRI Kecamatan Sukmajaya di Jalan Kahayan, Kelurahan Abadijaya, Kecamatan Sukmajaya. Juga pelaksanaan workshop di SDN Mekarjaya 17 di depan Gedung PGRI Sukmajaya.
Menurut Arif Suryadi MPd selaku ketua pelaksana kegiatan itu, workshop yang dibuka oleh Wijayanto selaku Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Depok tersebut untuk memfasilitasi tenaga pendidik penerima sertifikasi dalam upaya pengembangan diri. Guna terus meningkatkan potensi dan mendukung program pemerintah dalam kebijakannya pada penerapan perubahan kurikulum paradigma baru.
Arif Suryadi yang juga Kepala UPTD SDN RRI Cisalak menambahkan, tujuan dan sasaran kegiatan workshop ini untuk membahas mengenai esensi perubahan kurikulum. Di antaranya tentang profil pelajar Pancasila, Implementasi Kurikulum Merdeka dan K13 kompilasi, pemahaman CP, TP dan ATP.
Selanjutnya pengembangan modul ajar, optimalisasi akun belajar.id, pembelajaran berdiferensial, asesman dan kalender pendidikan, penguatan, perencanaan pembelajaran, pembelajaran inklusif kurikulum merdeka dan projek penguatan pelajar Pancasila.
Sementara itu saat membuka workshop tersebut Wijayanto, memaparkan Kebijakan Umum Dinas Pendidikan Kota Depok tentang k IKM menjadi amanah dari Mendikbudristek agar semua sekolah sudah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, disesuaikan dengan pilihan sekolah.
Isu strategis pendidikan untuk
aksesabilitas. Di mana semua masyarakat berhak sekolah. Masih banyak anak Depok yang tidak menyelesaikan pendidikan sampai tingkat SMA. Juga tentang mutu pendidikan bagaimana lulusannya, mutu gurunya, dilihat dari proses (kurikulum, cara mengajar, nyamannya murid dalam proses pembelajaran), manajerial di satuan pendidikan.
Termasuk relevansi pendidikan guru dan siswa boleh menentukan kurikulum berbasis relevansi. Termasuk di dalamnya adalah pembelajaran secara digital. Akuntabilitas pendidikan, sekolah mengelola dana pendidikan. Semua orang bisa menilai sekolah dalam hal kelayakan harga, kelayakan hukum, kelayakan keuangan.
Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum baru pada dunia pendidikan, menurut BSNP kurikulum ini mengacu pada pendekatan bakat dan minat. Dimana siswa dapat memilih pelajaran apa saja yang ingin dipelajari sesuai dengan bakat dan minatnya.
Kurikulum ini adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam dimana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.(ASH/Debar)