Kota Depok Saat Ini Darurat Sampah

DEBAR.COM.-DEPOK- Hingga saat ini warga Kota Depok belum bisa bersahabat dengan sampah, mereka belum melakukan pemilahan dan masih membuang semua jenis sampah organik dan non organik serta residu menjadi satu. Padahal jika dilakukan pemilahan, maka jenis sampah organik bisa diolah menjadi pupuk tanaman dan non organik dapat diolah menjadi bermanfaat dan bahkan memiliki nilai ekonomis. Jadi yang dibuang hanya sampah jenis residu saja.

Semua pihak, masyarakat dan pemerintah dan isntansinya, harus dapat menyikapi masalah volume timbulan sampah yang semakin meningkat setiap harinya. Terlebih lagi, tempat pembuangan akhir di Cipayung sudah tidak lagi mampu menampung buangan sampah dari 11 kecamatan di Kota Depok. Kondisi tersebut membutuhkan terobosan untuk mengurangi timbulan sampah yang terus meningkat tanpa adanya pemilahan.

Tidak cukup hanya dengan sosialisasi dan penyuluhan dan mengajak masyarakat untuk proaktif mengurangi timbulan sampah dengan melakukan pemililahan dan mendirikan bank sampah di lingkungannya. Banyak hal yang harus dilakukan, salah satunya harus ada teori khusus untuk mengubah prilaku buruk membuang sampah, menjadi bersahabat dengan sampah.

Sosialisasi yang dilaukan oleh Dinas Linkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok belum mendapat respon penuh dari masyarakat. Maka dibutuhkan keterlibatan semua instansi di lingkungan Pemkot Depok mulai dari dinas hingga kelurahan untuk terus mengajak masyarakat ikut aktif mengurangi produksi sampah.

“DLHK itu kan instansi teknis dalam penanganan sampah. Tapi sebenarnya masalah ini menjadi tanggung jawab semua stakeholder di Pemkot Depok. Termasuk juga tanggung jawab masyarakat, bahkan mereka harus menjadi polisi kebersihan bagi dirinya sendiri sehingga menyadari pentingnya kebersihan lingkungan. Depok sekarang ini sudah darurat sampah,” kata Ketua LPM Kelurahan Abadijaya di kecamatan Sukmjaya Antoni Sarumaha saat berdiskusi dengan Koordinator Wilayah (Korwil) Kebersihan Kecamatan Sukmajaya Agus Setiawan, Selasa (03/07/2018).

Di bagian lain, Agus Setiawan mengatakan, instansinya (DLHK) tak pernah bosan melakukan sosilisasi tentang pengelolaan dan pengolahan sampah kepada masyarakat. Tetapi, sosialisasi dan penyuluhan itu belum sepenuhnya diimplementasikan masyarakat dalam aktifitas kehidupannya sehari-hari.

“Sosialisasi terus dilakukan. Sekarang ini saya menggagas akan melakukan sosialisasi setiap usai Sholat Ashar (Sharling) di musholah atau pun di masjid di lingkungan warga di wilayah enam kelurahan Kecamatan Sukmajaya,” kata Agus.(ASH/Debar)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button