Deteksi Kanker Payudara sejak Awal Jadi Tren Kaum Wanita Depok
Bersama: dr.Rachmawati, Sp.B (K) Onk, Spesialis Bedah Konsultan Onkologi Rumah Sakit Hermina Depok
DEBAR.COM.-DEPOK- Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi akibat pertumbuhan berlebihan yang tidak terkontrol dari sel-sel payudara. Keganasan ini bisa terjadi pada wanita maupun pria dan merupakan masalah global dan isu kesehatan internasional yang penting.
dr.Rachmawati, Sp.B (K) Onk, Spesialis Bedah Konsultan Onkologi Rumah Sakit Hermina Depok mengatakan, Kanker payudara merupakan kanker dengan jumlah tertinggi pada perempuan di dunia.
Berdasarkan estimasi International Agency for Research on Cancer (IARC) tahun 2012, kasus baru (insidens) kanker payudara adalah sebesar 43,1 per 100.000 perempuan, dengan angka kematian sebesar 12,9 per 100.000 perempuan.
“Kanker payudara merupakan kanker tertinggi pada perempuan di DKI Jakarta. Insidens kanker payudara di Jakarta tahun 2005-2007 sedikit lebih rendah dari estimasi angka nasional, yaitu sebesar 15,58 per 100.000 perempuan. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh belum semua data tercatat di registrasi kanker Indonesia,” tutur Dr.Rachmawati, Selasa (30/07/2018).
Dikatakan dr. Rachmawati, penyebab secara pasti belum diketahui. Namun risiko untuk menderita kanker payudara meningkat pada wanita yang mempunyai faktor risiko. Beberapa faktor risiko tersebut antara lain Umur di atas 40 tahun, Riwayat dalam keluarga ada yang menderita kanker payudara, Haid terlalu muda atau menopause di atas umur 50 tahun, Mendapatkan terapi hormonal dalam jangka panjang, Kegemukan (Indeks Massa Tubuh/IMT tinggi), Tidak menikah / tidak menyusui, Melahirkan anak pertama di atas usia 35 tahun, Sering terkena radiasi pengion, Konsumsi karbohidrat berlebihan, Konsumsi alkohol dan rokok, Pola makan dengan konsumsi lemak berlebihan, Konsumsi daging merah berlebihan pada remaja wanita, Lesi jinak payudara proliferatif dan riwayat terapi kanker tiroid, Faktor genetik (BRCA1/BRCA2).
Dirinya menyebutkan, beberapa Gejala dan tanda yang khas ditemui pada pasien-pasien yang menderita Kanker Payudara. Gejala tersebut antara lain Ada benjolan yang keras di payudara dengan atau tanpa rasa sakit; Bentuk puting berubah (bisa masuk ke dalam) mengeluarkan cairan keruh/darah; eksim sekitar puting; Ada perubahan pada kulit payudara di antaranya berkerut, iritasi, seperti kulit jeruk, melekuk ke dalam (dimpling), borok (ulkus), benjolan kecil-kecil di kulit; Payudara terasa panas, nyeri dengan atau tanpa benjolan di payudara; Ada benjolan di ketiak dengan atau tanpa benjolan di payudara.
“Untuk Penanganan kasus kanker payudara dapat ditangani sampai sembuh tergantung stadium keparahannya. Secara umum, penanganan kanker payudara adalah dengan tindakan pembedahan dan kemoterapi, terapi radiasi, terapi hormon, ditambah terapi lokal paska tindakan,” ucapnya.
Ditambahkan dr. Rachmawati untuk Pencegahan dibutuhan skrining kesehatan khususnya deteksi kanker payudara sejak awal semakin meningkat. Konsultasi dengan Dokter Spesialis Gizi Klinik pun mulai menjadi agenda para wanita di Depok terkait status gizi dan perencanaan diet yang benar dan sehat.
“Saya sudah banyak melayani klien yang meminta skrining kanker payudara di Rumah Sakit Hermina Depok sebagai langkah deteksi awal. Masyarakat Depok sudah mulai peduli kesehatan dirinya bahwa ketika kanker payudara terdeteksi sejak awal, ukuran masih kecil dan belum menyebar ke organ lain, angka kesembuhannya sangat tinggi,” pungkasnya.(AR/Debar)