Ayodya Pala Regenerasi Dalam Melestarikan Kesenian Suatu Keharusan
DEBAR.COM.-DEPOK- Melestarikan kesenian Tradisional dan Budaya Nasional harus dilakukan agar tetap lestari di tengah perkembangan zaman serta derasnya pengaruh arus budaya asing. Regenerasi merupakan salah satu upaya dalam melestarikan kesenian tradisional agar pengolaan semakin baik dan maju. Hal itu diungkapkan Pembina Utama Ayodya Pala Baas Cihno Sueko.
“Ayodya Pala sudah waktunya mempersiapkan generasi penerus untuk 3 – 4 Tahun kedepan, hal ini ditandai dengan terbentuknya kepengurusan 2023 -2026 yang 85 persen diisi oleh anak-anak muda, salah satunya untuk Wakil Ketua dijabat oleh Denta Mandra Pradipta B.S.Ds, M.Si (40 th) dan uniknya 80 persen personilnya adalah perempuan,” kata <span;>Baas Cihno Sueko, Minggu (26/11/2023)
Dikatakan Baas, anak muda memiliki semangat, daya kreatifitas dan inovasi serta pandai dalam memanfaatkan teknologi. Pasalnya, belajar dari masa pandemi semua aktifitas seni dan pertunjukan ditiadakan. Sehingga, Ayodya Pala tetap menjalankan aktifitas dengan memanfaatkan teknologi atau zoom meeting.
“Sudah saatnya anak muda tampil di depan dan diberikan kesempatan. Saat ini, Ayodya Pala punya 96 pelatih dengan persyaratan yang cukup ketat dan memiliki kemampuan tarian seluruh Nusantara. Ini yang menjadi kelebihan Ayodya Pala dengan Sanggar Tari lainnya, yaitu: kita memiliki Pakem dalam penguasaan tari daerah seluruh Nusantara,” jelasnya.
Dirinya juga mengatakan, dalam pengelolaan manajemen Ayodya Pala menggunakan prinsip pendidikan dan bisnis. Menurutnya, dalam pendidikan tidak hanya mengajarkan tari saja, namun juga banyak hal pendukung lainnya. Yang lebih penting lagi adalah bisa menghasilkan melalui mengajar tari.
“Selama ini, ada yang bilang mau jadi apa nanti kalau belajar nari. Nah, di Ayodya Pala seorang pelatih tari yang sudah bersertifikat bisa mengajar atau membuka sanggar sendiri. Kalau ditekuni dengan serius hasilnya akan bagus. Jadi, tidak selalu mengandalkan permintaan pertunjukan di dalam maupun di Luar Negeri saja. Dengan mengajar tari di sanggar atau sekolah itu juga sudah cukup menjanjikan,” terangnya.
Dirinya menambahkan, Ayodya Pala terus berbenah salah satunya dengan menggandeng tokoh akademisi dan lainnya. Diantaranya: Prof.Dr.Arissettyanto Nugroho, MM, Prof.Dr.rer.nat Abdul Haris, Prof.Dr.Bambang Shergi Laksmono, M.Sc, Prof.Dr.Wahyu Wibowo dan Dr. Ari Prasetiyo, S.S, M.Si. Menurutnya, dalam seleksi siswa pihaknya meminta saran dari para tokoh akademisi tersebut agar semakin berkualitas dan maju.
“Dengan tema Ayodya Pala untuk tahun 2024 Menembus Batas mewujudkan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Yaitu: pelatihan jarak jauh (budaya tak berjarak) dan bidang Ekonomi Kreatif. Dengan menciptakan lapangan pekerjaan dalam bidang seni yang tadinya hanya Seni Pertunjukan bertambah dengan menciptakan dan memproduksi SDM dalam bidang Pelatih Tari,” tandasnya. (AR/Debar)