Burried Penis / Penis Tertarik ke dalam
Oleh : Dr.dr.Catur Suzantra Sutisna, Sp.B,Sp.BA
(Sub-Spesialis Bedah Anak Rumah Sakit Hermina Depok)
DEBAR.COM.-DEPOK- Adalah sebuah anomali kongenital dimana penis berukuran normal tetapi terlihat lebih kecil dari yang seharusnya (kemaluan terlihat kecil). Penis yang tertimbun tetap memiliki panjang yang normal. Sebuah studi menemukan bahwa Burried Penis terjadi pada kurang dari 4 persen yang lahir di Jepang. Kondisi ini dapat berupa kelainan kongenital, yang berarti timbul ketika bayi baru lahir. Burried penis dapat pula timbul ketika bayi mulai memasuki usia anak-anak atau dewasa, meskipun jumlahnya belum diketahui secara pasti.
Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya Burried Penis antara lain :
– Tidak cukupnya kulit penis bagian luar
– Lubang penis yang terlalu kecil
– Lemak berlebihan
– Retensi cairan (penumpukan cairan di daerah bawah kulit)
– Limfedema (pembengkakan di area skrotum yang disebabkan oleh terakumulasinya cairan limfe sehingga penis terlihat tenggelam ke dalam )
– Kelainan bawaan lahir dengan permasalahan pembentukan ligamen (jaringan penopang penis di bagian dalam)
– Fibrosis setelah sirkumsisi (sunat) akibat penyembuhan yang kurang sempurna
Pasien biasanya memiliki kesulitan membersihkan kulit penis dan harus memegang atau menekan kulit ketika berkemih.
Beberapa komplikasi dari Burried Penis dapat menyebabkan anak sulit berkemih sambil berdiri atau pun duduk tanpa mengalami rembesan di kulit sekitar penis. Komplikasi yang sangat sering terjadi adalah balanitis, infeksi saluran kemih dan genital yang mengakibatkan kulit penis menjadi bengkak dan sangat nyeri hingga pasien mengalami demam tinggi.
Selain menimbulkan komplikasi secara fisik, Burried Penis pun dapat menyebabkan rasa tidak percaya diri pada anak hingga mengalami trauma sosial semasa hidupnya; beberapa menjadi depresi ketika tumbuh dewasa karena tidak mampu membahagiakan pasangannya. Komplikasi Burried Penis dapat diatasi sejak dini dengan pemeriksaan visual serta pemeriksaan fisik oleh dokter spesialis bedah anak. Dokter spesialis bedah anak akan membedakan keluhan yang dialami dan membedakan Burried Penis dengan Micropenis (penis yang berukuran kecil)
Penanganan Burried Penis dapat ditemukan kesulitan baik pada pasien anak atau pun dewasa. Penanganan kasus sangat tergantung pada penyebab, karena situasi yang berbeda memerlukan penanganan yang berbeda pula. Tindakan pembedahan biasanya dilakukan untuk :
– Menyingkirkan jaringan parut
– Melepaskan ligamen yang melekatkan pangkal penis ke tulang panggul
– Suction lipectomy, yaitu melepaskan sel-sel lemak menggunakan kateter penyedot melalui sayatan kecil di kulit perut
– Abdominoplasty, yaitu tindakan menghilangkan lemak berlebih dan lapisan kulit di daerah perut, yang disebut juga prosedur “tummy tuck”
– Pannulectomy, yaitu menghilangkan lapisan pannus (lapisan kulit dan jaringan lemak berlebih yang menggantung hingga ke daerah kemaluan dan atau pinggang)
– Dapat dilakukan skin graft untuk menutupi area penis ketika tindakan melepaskan jaringan lemak membutuhkan pelepasan kulit lebih banyak
Burried Penis juga dapat ditangani dengan :
– Obat-obatan : dokter akan meresepkan obat jika kasus yang ditemui adalah burried penis disertai infeksi dan peradangan
– Penurunan Berat Badan : pasien yang gemuk dimotivasi untuk menurunkan berat badannya sebelum menjalani tindakan-tindakan medis di atas. Meskipun penurunan berat badan tidak menjadi solusi utama, hal tersebut dapat menurunkan risiko terjadinya komplikasi pada saat dan setelah dilakukan tindakan medis. Penurunan berat badan dan pengaturan gizi harus mendapat pengawasan dokter spesialis gizi klinis di rumah sakit sebelum dan sesudah menjalani tindakan medis.
– Konsuling Psikologis : psikolog dapat mengenali gejala-gejala yang berhubungan dengan gangguan mental seperti depresi, disfungsi seksual, dan percaya diri yang rendah.(AR/Debar)