STAI Al-Hamidiyah: Mahasiswa Harus Melek Politik
DEBAR.COM.SAWANGAN, DEPOK- Memasuki masa kampanye setiap masyarakat harus mengerti tentang dunia politik sebab akan menentukan pilihannya di bilik suara. Seperti yang dilakukan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Hamidiyah Jakarta menggelar Seminar Nasional Mahasiswa dan Santri Melek Politik.
“Kita berharap agar dari acara ini para mahasiswa mengetahui dan memahami tentang politik. Tidak ekstrim dan terbelah dua gara-gara politik. Silahkan berbeda tapi kembangkan dengan cara yang baik, jaga persatuan dan agar tidak terbelah serta terjadi perpecahan,” ujar Ketua STAI Al-Hamidiyah Khamid. Jl. Raya Sawangan, Kp. Kupu, Rangkapan Jaya, Pancoran Mas, Selasa (28/01/2019).
Menurutnya, mahasiswa merupakan agent of exchange dan bukan pengekor serta memiliki prinsip. Ia menambahkan, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) adalah independen. Sebagai pihak kampus tidak akan mengintervensi pilihan politik maupun gerakan. Tapi, diharapkan mahasiswa kritis mempunyai pendirian dan tidak destruktif.
“Dalam berpolitik, di tengah perbedaan tersebut memiliki tujuan yang sama. Saat ini proses perpolitikan juga menjadi bahan pendidikan bagi mahasiswa. Diharapkan, tidak menimbulkan perpecahan di masyarakat,” paparnya.
Salah satu narasumber Muhajirin mengungkapkan bahwa demokrasi tidak bertentangan dengan Islam. Indonesia sendiri bukanlah Negara Islam. Akan tetapi, lanjutnya, esensi dari nilai-nilai ajaran Islam sudah diterapkan dalam Undang-undang, peraturan dan aturan sosial.
“Jadi, kita tidak menekankan pada simbol-simbol keislaman atau syariat Islam. Namun, esensi dari nilai ajarannya sudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,”ujar Ketua Bidang Akademik dan Kemahasiswaan STAI Al-Hamidiyah Jakarta. (ADLLY/Debar)