Heppy Trenggono : Berbisnis Dengan Iman
DEBAR.COM.-DEPOK- Hidup kita itu tidak akan bebas dari masalah, tidak bebas dari godaan, dan tidak bebas dari kesulitan. Mau menggunakan apapun, maka kesulitan itu akan menjadi bagian dari hidup. Persoalanya, apakah kita ingin mudah di depan atau mudah di belakang ??
Islam itu memiliki konsep yang jelas, Khusnul Khotimah. Mudah itu ya nanti dibelakang, setelah kamu berjuang dengan penuh kesabaran. Memegang teguh Iman tidak berarti kita harus terbebas dari masalah. Tapi juga tidak berarti kita mengingkari kebenaran.
Bagi seorang Muslim, sukses itu sesuatu yang sudah dijanjikan. Syaratnya menyamakan diri dengan ayat, beriman dan berilmu.
‘Banyak Bisnis Yang Bagus, Namun Hanya Sedikit Pebisnis Yang Bagus’
Dalam konteks bisnis Umroh misalnya, bisnis umroh termasuk dalam konteks ‘High Potential Bisnis’. Sebuah bisnis yang menjanjikan keuntungan dan pertumbuhan jika dilakukan oleh mereka yang berkompeten, mudah menciptakan angka penjualan, keuntunganya jelas ada dimana dan dengan pembayaran cash didepan. Sayangnya, Industri ini menuju kerusakan karena banyaknya avonturir yang kurang faham berbisnis. Umroh dijual rugi untuk mengejar percepatan Cash in.
“Saya menangani puluhan kasus serupa, motif terbesarnya sama, karena harus memberangkatkan jamaah yang sudah membayar sementara uang tidak ditangan. Ada beberapa pelaku yang berharap bisa meraup keuntungan dengan menginvestasikan uang jemaah ke sektor lain yang perhitungan keuntungannya fantastis. Tapi semua itu ilusi belaka, bisnis dan investasi memiliki disiplin tersendiri, sedangkan jalan mereka adalah jalan sesat,” tutur Heppy Trenggono, Selasa (24/04/2018).
Prespektif Bisnis
Jangan bilang riba tidak akan bikin hancur, urusannya lebih gawat dari sekedar bisnis hancur. Muslim memiliki aturan sendiri dalam berbisnis, tidak ada satu ayatpun yang mengijinkan kita menggunakan riba.
Kembali dalam konteks Kasus Biro Umroh akhir-akhir ini, saya sudah sampaikan sebelumnya bahwa mereka tidak akan bisa menyimpan uang. Maka tidak heran jika di akunnya cuma ada 1,3 juta. Kaskan ada aset pastinya sudah tergadai semua.
Tidak peduli berapa ratus milyar uang yang mereka telah mengambil dari jamaah, jika mereka menggunakan cara ini maka kita bisa yakin tidak akan ada uang yang bisa mereka simpan, tidak akan ada aset yang bisa diselamatkan.
Justru mengapa Persoalan meletus? karena pada saat ini uang sudah kosong sampai ke kantong pribadi dan keluarga, sementara aset sudah habis tergadai. (RED / Debar)