SYIAR DEBAR: Akan Tiba Masa Tak Ada Suara
Oleh : Ustad Mukhrij Sidqy, MA
(Majlis Taklim Fusda Al-Amjad Kota Depok)
DEBAR.COM.-DEPOk- Judul tulisan ini adalah potongan lirik lagu yang dinyanyikan almarhum Chrisye yang konon menurut pengarangnya Taufik Ismail terinspirasi dari surat Yasin. Lengkapnya “Akan tiba masa tak ada suara dari mulut kita, berkata tangan kita tentang apa yang di lakukannya”. Ternyata lirik itu bukan sekedar deskripsi keadaan akhirat, namun zaman telah membuktikan bahwa saat ini yang berbicara bukan hanya lisan, tapi jari jemari, bahkan dominasi jemari melebihi lisan.
Dalam surat Yasin, Allah SWT berfirman “Pada hari ini kami tutup (kunci) mulut-mulut mereka, dan berbicara pada kami tangan-tangan mereka”. Jika kita perhatikan, era kemajuan tekhnologi komunikasi, telah memunculkan “Tsunami literal” di dunia maya. Suatu posting-an, baik berupa video, meme, atau quote yang dianggap menarik akan mengundang ratusan hingga ribuan komentar. Komentar itu sebenarnya kata-kata lisan, hanya saja di wakili oleh tulisan.
Jika dahulu ada pepatah “Pena dapat menembus apa yang tak dapat ditembus oleh jarum”. Maka saat ini ada yang lebih dahsyat dari pena, dapat menembus lebih banyak dari pena bahkan lebih abadi, itulah jari jemari yang berbicara sesuatu di dunia maya. Jika pena butuh waktu untuk di baca banyak orang, tapi jari jemari di dunia maya hanya membutuhkan waktu singkat untuk di baca umat manusia sedunia.
Dari gambaran ini, rasanya tak salah jika kita mengira bahwa jari jemari memang benar-benar memiliki lisan dan dapat berbicara. Apa yang dikatan jemari? Ya, semua yang kita tulis dan kita baca adalah ucapan-ucapan jari jemari. Maka, jika jemari ini biasa berucap baik di berbagai media, baik cetak dan elektronik, mudah-mudahan di akhirat kelak jemari ini pun akan berbicara hal-hal yang baik pula.
Yang patut di khawatirkan, jika jemari kita biasa berucap buruk di dunia, boleh jadi itu tanda bahwa mereka akan berbicara buruk pula di akhirat. Maka, sebelum hari kesaksian itu tiba, di mana jemari benar-benar berbicara, hendaknya kita didik jemari ini ketika di dunia untuk tidak berbicara dalam bentuk literal, kecuali perkataan-perkataan yang baik.(MS/Debar)