Nane Siap Dukung Akselerasi Peningkatan Kinerja Kebijakan Kota Layak Anak di Jawa Barat
DEBAR.COM.-DEPOK- Dr. Jeanne Noveline Tedja atau akrab dipanggil Nane adalah Founder dan CEO Rumah Pemberdayaan. Dia seorang ibu yang sangat peduli dengan isu kesejahteraan anak dan perempuan, kesetaraan gender dan keadilan sosial. Pernah menjabat sebagai Anggota DPRD Kota Depok masa bakti 2009-2014.
Nane mendirikan Rumah Pemberdayaan pada tahun 2014 sebagai wadah untuk berkarya dalam bidang pembangunan manusia, khususnya generasi muda bangsa. Saat ini Nane mencalonkan diri menjadi Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat 2019-2024, dapil Jabar 8 (Kota Depok dan Kota Bekasi) dari Partai Golkar.
Sebagai Caleg DPRD Provinsi Jawa Barat saya mempunyai visi yang mendukung Visi Pemerintah Provinsi Jawa Barat yaitu ‘Jabar Juara Lahir Bathin’ melalui pembangunan sumber daya manusia dengan akselerasi implementasi dan peningkatan kinerja kebijakan Kabupaten/Kota Layak Anak di 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat.
“Visi ini akan saya capai melalui 3 fungsi anggota legislatif yaitu fungsi anggaran, fungsi legislasi dan fungsi pengawasan. Yaitu, dengan mendorong anggaran belanja Pemprov Jabar yang efektif dan tepat sasaran dalam rangka pemenuhan hak anak, diantaranya hak sipil, kesehatan, pendidikan dll,” tutur Nane, Kamis (10/01/2019).
Nane juga akan mengusulkan perumusan Perda (Peraturan Daerah) Provinsi Layak Anak pada Program Legislasi Daerah (Prolegda) Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan mendorong tiap kota/kabupaten di Jawa Barat untuk memiliki Perda KLA.
“Berbekal pengalaman menjadi Ketua Pansus Perda Kota Depok No.15/2013 tentang Penyelenggaraan Kota Layak Anak – saat menjabat sebagai Anggota DPRD Kota Depok periode 2009-2014, saya dapat berkontribusi dengan memberikan advokasi, sosialisasi dan konsultasi pembuatan Perda Kota Layak Anak ini,” jelasnya.
Dirinya menambahkan, akan mengawasi implementasi program dan penyerapan anggaran pada Dinas-dinas terkait dengan melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala serta mengawasi kinerja Gugus Tugas Provinsi Layak Anak.
“Tentunya saya juga dapat mengaplikasikan hasil penelitian disertasi saya tentang implementasi Kota Layak Anak di Kota Depok yang melahirkan ‘Model Penyelenggaraan Kota Layak Anak’ yang dapat diterapkan di 27 kota/kabupaten di Jawa Barat, dengan menggunakan pendekatan top-down dan bottom-up yang melibatkan partisipasi masyarakat,” pungkasnya. (AR/Debar)