Syiar Debar ‘Ramadhan Bulan Rekonsiliasi’ Oleh: KH. Martoni
DEBAR.COM.-DEPOK- Menurut Alqur’an sumber segala derita manusia adalah karena kekalahan melawan hawa nafsunya, di sebabkan dimensi kebinatangan (bahimi), seringkali mengalahkan dimensi ketuhanan (ilahiyyah) yang ada di dalam jiwanya, sehingga aturan syariat tidak lagi di jadikan pondasi, demi kehormatan, demi mempertahankan jabatan, aturan agama di lupakan, sehingga Alqur’an menyebutnya “Mereka seperti binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi, mereka itulah orang orang yang lalai ( Qs : 7 : 179)”
Di dalam jiwa manusia ada jiwa binatang ternak, yang mengubah homo sapiens menjadi homo economicus, bila jiwa ini mengatur orang orang kaya, mereka akan menjadi manusia bakhil, rakus, tidak peduli dengan penderitaan orang lain,bahkan tidak peduli dengan penderitaan dirinya sendiri, bila jiwa ini mengatur jabatan, pangkat dan kedudukan maka untuk meraih/mempertahankannya cenderung destruktif, menghalalkan segala cara, berusaha menang dengan resiko apapun, “Biarkanlah mereka makan dan bersenang senang serta di lalaikan oleh angan angan kosong, maka kelak akan mengetahui akibat dari perbuatan mereka itu ( Qs : 15 : 3)”.
Akan tetapi sifat kebinatangan (Bahimi) hanyalah satu sisi dari kepribadian manusia, didalamnya tersimpan sifat sifat ketuhanan (ilahiyyah) yang mampu merubah pola kepribadian manusia kembali kepada fitrahnya, dan ramadhan menjadi tempat untuk rekonsiliasi jiwa manusia, dari jiwa yang penuh dengan kebencian,menjadi jiwa yang penuh dengan cinta, dari jiwa yang penuh dengan permusuhan menjadi jiwa yang penuh dengan kedamaian, mengejar kemenangan yang selalu berakhir dengan kekalahan, memburu keberuntungan yang selalu berujung dengan kemalangan, mengapa kita tidak cari persaudaraan dan persatuan. Ramadhan mengajarkan kita untuk selalu mengikuti kehendak Allah SWT, bukan mengikuti kehendak hawa nafsu kita,..wallahu A’lam
“Ya Allah jadikan aku di bulan ini termasuk mereka yang beristigfar kepada Mu, masukkan aku kedalam kelompok orang saleh diantara hamba hambaMu, tuliskan aku diantara para kelompok kekasih Mu, wahai yang maha pengasih dari segala yang mengasihi”. (RED/Debar)