CELOTEH BOCAH DEPOK

“Sejauh mana Motto Kota Depok setelah 3,5 tahun dipimpin Wali Kota Mohammad Idris dan Wakil Wali Kota Pradi Supriatna”

DEBAR.COM.-DEPOK- TIDAK terasa ternyata hampir 3,6 tahun Mohammad Idris dan Pradi Supriatna memimpin sekitar 2,5 juta jiwa  sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kota Depok dengan berbagai program yang diajukan saat kampanye pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun 2015 lalu.

Memang sejumlah program yang disodorokan ke masyarakat saat kegiatan kampanye Pilkada tahun 2015 bahkan keberhasilan yang dicapai tidak hanya dalam program yang diajukan tapi sejumlah jajaran dinas atau instansi terkait di bawah Pemkot Depok banyak menorehkan keberhasilan mulai tingkat kota, propinsi, nasional bahkan internasional.

Semua tidak lepas dari kerja keras Wali Kota Mohammad Idris dan Wakil Wali Kota Pradi Supriatna sebagai dua orang pemimpin dari 2,5 juta jiwa masyarakat Kota Depok yang sangat membutuhkan keberhasilan pembangunan,  transportasi dan lainnya.

Catatan Celoteh Bocah Depok melihat memang masih banyak kekurangan yang belum dilaksanakan serta masih dirasakan kurang khususnya masalah sarana dan prasarana jalan yang sangat minim pembangunan jalan baru antisipasi kemacetan dan kesemrawutan lalu lintas setiap hari karena jumlah kendaraan tidak sebanding dengan jalan baru yang ada.

Kondisi jalan yang ada di Kota Depok sama sekali belum ada kenaikan atau penambahan sejak 20 tahun Kota Depok berdiri kalau pun ada upaya penambahan jalan yang terlihat hanya penambahan ruas Jalan Tol Cijago dan pelebaran di Jl. Raya Margonda untuk selebihnya masih tidak ada perubahan sama sekali termasuk penambahan gedung sekolah baru mulai tingkat SD, SMP, SMA dan SMK Negeri.

Jelas ini yang menjadi pekerjaan rumah bagi dua pemimpin Kota Depok yaitu kemacetan parah setiap hari serta prasarana dan sarana pendidikan yang layak bagi masyarakat Depok yang sangat dibutuhkan setiap tahun menjelang penerimaan peserta didik baru (PPDB).

PERLU PEMBENAHAN

Melihat masih adanya berbagai program yang belum tercapai, Celoteh Bocah Depok hanya ingin memgingatkan dan memberikan masukan saja bahwa Pekerjaan Rumah (PR) bagi dua pemimpin Kota Depok tentunya bukan sepenuhnya menjadi tanggung jawab ke duanya namun seluruh jajaran instansi terkait, stokeholder dan masyarakat ikut andil dalam mensukseskan semua program yang direncanakan tersebut.

Ambil contoh masalah program yang dilaksanakan Pemkot Depok tentunya tidak lepas dari motto Unggul, Nyaman dan Religius seharusnya semua jajaran atau pejabat terkait memahami makna motto yang ada ini sehingga empelemtasi ke masyarakat dapat diterima dengan baik sepeti yang diutarakan salah satu tokoh warga berkaitan dengan motto tersebut.

Acep Al Azhari, satu tokoh warga Grogol, Mampang, mengatakan motto Unggul, Nyaman dan Religius untuk Kota Depok jelas memiliki makna yang luas bukan hanya dilihat dari tulisannya saja yaitu harus menjadi manusia yang Unggul, lingkungan nyaman dan Aman serta sebagai kota yang beragama atau taat dalam menjalankan ibadahnya walaupun Agama bermacam macam bagi warga Kota Depok yang mencapai jumlah 2,5 juta jiwa.

Untuk meraih Unggul tentunya seluruh masyarakat dan jajaran pemerintah yang menjabat harusnya memiliki pengetahuan yang dapat mengikuti perkembangan teknologi semakin canggih alias sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni,  ujarnya tanpa SDM yang baik Unggul tersebut tidak akan ada gunanya.

Masalah motto yang ke dua yaitu Aman. Tentunya jangan dilihat dari kondisi wilayah yang aman dan nyaman atau menambah taman,  ruang terbuka hijau, pengamanan dan lainnya saja  imbuh dia, namun Nyaman yang dimaksudkan adalah kebutuhan warga Kota Depok harus tercukupi mulai dari sandang,  papan dan makan. “Kalau perut kosong Karena ekonomi tidak menompang tentunya rasa atau keinginan Nyaman tidak akan terwujud,” ujarnya jadi perlu diperhatian ekonomi sehari hari warganya mulai dari lapangan pekerjaan, tempat usaha dan lainnya.

Untuk motto ke tiga Religius. Jelas ini semua tergantung dari ke taqwaan, keimanan dan hati nurani seluruh warga Kota Depok yang beragama tapi bukan tergantung hanya beribadah saja. Semua itu harus kembali ke lingkungan terkecil yaitu keluarga muali dari keseharian di rumah, mendidik anak, tingkah laku atau prilaku orang tua serta lainnya yang ada di lingkungan keluarga. Semua tingkah laku dan kegiatan di luar tentunya tidak lepas dari lingkungan terkecil yaitu rumah atau keluarga di rumah jika tidak menanamkan pondasi yang baik jelas akan menimbulkan perilaku negatif terlebih tanpa ada penanaman dasar masalah agama atau kaidah agama sejak orang tersebut masih anak anak.

Jadi sampai dimana program motto Unggul, Nyaman dan Religius yang digelontorkan atau dijalankan Pemkot Depok selama ini karena visi atau motto kota itu sangat penting bagi kemajuan pembangunan daerah tersebut. Insya Allah…Semua program dan motto Kota Depok tersebut sudah terlaksana dengan baik kalaupun belum atau masih kurang tentunya akan terus diperbaiki.

Masih dalam suasana berlebaran dan bulan Syawal..Celoteh Bocah Depok mengucapkan Minal Aidin Walfaizin, Mohon maaf lahir batin. (AP/AR/Debar)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button