SYIAR DEBAR ‘Membangun Karakter Bangsa’ Oleh: Ustad Dr.Mukhrij Sidqy, MA

DEBAR.COM.-DEPOK- Indonesia merupakan salah satu Negeri berpenduduk Muslim terbesar di dunia, dengan presentase 87 persen dari total penduduk, atau sekitar 220 Juta Jiwa, terlepas sebagian dari mereka hanya “Islam KTP” saja. Namun, dengan jumlah tersebut sangat relevan jika Indonesia disebut sebagai Negara Muslim, ya, bukan Negara Islam.

Konsekuensi pandangan masyarakat dunia yang melihat Indonesia sebagai Negara Muslim adalah, baik dan buruknya Indonesia, maju dan mundurnya, kuat dan lemahnya, termasuk bagaimana karakter bangsa, semua itu adalah represntasi dari kaum Muslimin, karena merekalah yang menjadi komunitas terbesar. Jika masayarakat Indonesia terkenal tidak disiplin, sesungguhnya yang dimaksud adalah kaum Muslimin di Indonesia yang tidak ber-disiplin.

Beberapa karakter yang kiranya harus dikoreksi dan diperbaiki diantaranya adalah karakter bersih. Vandalisme di Indonesia cukup meresahkan, betapa tembok bangunan yang bersih kerap kali menjadi target vandalisme. Selain itu Indonesia menjadi prosusen sampah plastik terbesar kedua di dunia, di lain sisi, sungai-sungai di Indonesia terkenal kotor, dan kita sadar betul bahwa Islam adalah agama bersih. Maka, indonesia yang menjadi Negara Muslim terbesar, tapi tidak bersih, itu tanda, bahwa Muslim Indonesia tidak mencintai kebersihan.

Terlebih lagi jika membahas karakter jujur. Indonesia menduduk peringkat ke-89 dari seluruh negara di Dunia dari segi indeks persepsi korupai menurut Transparansi International Indonesia (TII) pada tahun 2018. Meski naik 39 peringkat dari sebelumnya, tetap saja peringkat tersebut sangat buruk bagi citra kaum Muslimin di Indonesia. Hal lainnya adalah kejujuran para pedagang, kejujuran di dunia pendidikan dan masih banyak sektor lainnya. Maka, jujurnya Indonesia adalah jujurnya umat Islam, begitupun sebaliknya.

Banyak karakter positif yang harus segera kita bangun, dan itu berada pada tekad dan keinginan umat terbesar di Indonesia. Lebih dari Tujuh Puluh tahun lalu, kaum Muslimin menjadi punggawa kemerdekaan, karena kegigihan, semangat, dan karakter kuat yang mereka miliki. Maka janganlah setelah berlalunya waktu, kaum muslimin malah menjadi second society, karena dengan begitu Indonesia akan menjadi backyard (halaman belakang) dunia yang jarang di lirik. Bangkitnya katakter umat Islam yang mulia, adalah bangkitnya katakter bangsa yang hebat.(MS/Debar)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button