CELOTEH BOCAH DEPOK ‘Hadir Diacara Kok Dipersoalkan’
DEBAR.COM.-DEPOK- PENDAFTARAN… Bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun 2020 mendatang tinggal beberapa bulan lagi.. Namun, dari sekian banyak nama yang berani menyatakan siap maju mencalonkan Wali Kota Depok hanya anggota DPRD Propinsi Jawa Barat, yaitu Imam Budi Hartono atau Bang Imam. Untuk yang berani maju menjadi pendamping atau Wakil Wali Kota Depok Pengusaha asli Depok H. Acep Al Azhari alias Bang Acep selebihnya masih pada ‘tiarap’ baik itu petahanan Wali Kota Mohammad Idris maupun Wakil Wali Kota Pradi Supriatna…
Ramainya isu pencalonan Wali Kota dan Wakil Walik Kota Depok sama sekali tidak mempengaruhi aktivitas bursa penjaringan bakal calon yang digelontorkan DPC PDI Perjuangan Kota Depok… Hem… Malah terkesan sama sekali tidak terdengar nama penjaringan tersebut karena sebagian peminat masih sungkan, takut atau memang jaga jaga sambil melihat situasi serta kondisi empat bulan ke depan atau Pebruari 2020 saat dibukanya pendaftaran secara resmi pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok.
Hee..he.. he.. Maklum masing masing masih menjaga diri.. Yang heboh kan di dunia maya yaitu media sosial dan media lokal dengan cara mengiring opini ke masyarakat Kota Depok yang ujungnya untuk menaikkan ratting survai media itu sendiri… Terlepas dari masalah naik atau turunya survai tentunya bukan patokan… Malah satu bulan belakangan ini nama Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok Hardiono mulai juga ramai dibicarakan karena siap untuk maju dan dicalonkan sebagai Wali Kota Depok dalam Pilkada tahun 2020 mendatang…
Nah.. Nama yang satu ini tentunya menjadi agak sedikit mengganggu para pejabat maupun politisi di Kota Depok… Celoteh Bocah Depok.. Cuma mau melihat dari pandangan lain bahwa munculnya nama Hardiono yang juga Sekda Depok ingin maju dalam Pilkada Depok tahun 2020 memberikan warna tersendiri dalam Pilkada mendatang…
Ngak perlu takut dan terbawa perasaan atau Baperan atas munculnya nama tersebut… Santai aja karena pendaftaran calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota juga masih jauh… Apalagi ada saran atau tanggapan kalau mau maju dari sekarang harus mundur dari jabatan Sekda Depok karena dinilai bermanuver politik… Menurut seorang partai politik di Depok, Hardiono yang juga Sekda harus mundur dari ASN jika ingin maju dalam Pilkada karena dikhawatirkan bermain dua kaki atau bermanuver saat menjalankan tugas sebagai ASN di masyarakat.
CUKUP LURAH ATAU CAMAT
Nah.. Ini yang perlu juga diperjelas maneuver seperti apa ya… He he he…Apalagi kalau melihat kegiatan pemimpin hampir setiap hari penuh keliling warga baik acara resmi atau hanya membuka berbagai kegiatan ditingkat RW dan kelurahan saja. Itu bukannya bentuk kegiatan ‘terselubung’ atau ‘dibungkus’ dengan rapi.
Hardiono selaku Sekda Depok sendiri, dengan tegas mengatakan dirinya datang karena sebagai pejabat yang diundang tidak ada kaitan dengan Pilkada Depok. “Masih jauhlah jangan punya pikiran seperti itu. Kalau saya dilarang datang sedangkan ada waktu dan kesempatan jelas yang melarang saya sangat berdosa,” tuturnya silahkan saja kalau melarang tanggung dosanya sendiri yang melarang saya hadir…
Celoteh Bocah Depok.. Cuma hanya mengingatkan kalau masih dalam garis atau batasan yang tidak melanggar aturan tentunya sah saja untuk hadir dalam kegiatan di masyarakat. Terlebih para pemimpin Kota Depok adalah bapaknya orang Depok yang mengayomi seluruh masyarakat di Kota Depok.
Silahturahmi dan komunikasi antar pimpinan, pejabat, tokoh agama, tokoh pemuda dan masyarakat di Kota Depok tetap harus terjalin dengan baik. Jangan hanya gara gara Pilkada Depok tahun 2020 mendatang saling diam dan membenci satu dengan lainnya. Tunjukan kedewasaan sebagai pemimpin banyak orang tanpa harus saling sindir maupun curiga satu dengan yang lain… Insya Allah.. Semua akan berjalan dengan lancar dan aman untuk kemaslakatan banyak orang khususnya 2,5 juta jiwa warga Kota Depok di 11 kecamatan… Aamiin…(AP/Debar)