Sebuah Coretan Hardiono ‘Depok Amankah’
DEBAR.COM.-DEPOK- Kota Metropolitan ini adalah Depok. Sebuah Kota Transit karena persinggahan antara Bogor – Jakarta, dengan transportasi KRL lintas utara selatan yang memang lancar bila menggunakan transportasi masal kereta api, bus ke bandara serta bus transjakarta, terlebih bila terminal terpadu Metrostater jadi.
Depok akan nampak terlihat benar benar memiliki ‘Stasiun Terpadu’ yang dikenal sebagai Transit Oriented Development (TOD), yang saat ini sedang proses pembangunan.
“Pembangunan TOD diperkirakan Oktober 2020 akan selesai terminalnya. Depok menjadi kota yang nyaman dengan semakin banyaknya jumlah penduduk saat ini sektar 2.3 juta jiwa dan investasi poperti pun semakin meningkat, untuk memenuhi kebutuhan rakyat Depok. Harapannya Depok akan menjadi kota hijau karena perda tersebut telah terbit,” tutur Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Hardiono dalam sebuah coretannya, Sabtu (16/11/2019).
Dipaparkan Hardiono, ditengah hiruk pikuknya Depok agar menjadi kota transit percontohan, sebagai “city on the hill”, ternyata masih banyak kriminalitas, bahkan baru baru ini terdapatnya penangkapan orang yang diduga teroris, dengan waktu yang berdekatan sudah ada penangkapan lagi, bahkan terjadi di siang hari ditengah keramaian dan dekat dengan sekolah. Ini pertanda pelaku yang diduga teroris makin dan semakin nekat ditengah perkotaan. Hal ini patut di apresiasi Densus 88 telah hadir ditengah tengah rakyat Depok.
“Saat ini peran Pemerintah Kota (Pemkot) Depok adalah sudah berupaya melakukan sosialisasi upaya pencegahan melalui Kesbangpol kepada Camat supaya Lurah melakukan sinergitas Kamtibmas dengan Babinsa dan Babinkamtibmas bersinergi dengan RW dan RT supaya peka dalam deteksi dini dan cegah dini . Mengaktifkan kembali siskamling dan tamu yang datang pindah atau datang untuk melaporkan 1×24 jam bagi pendatang baru,” paparnya.
Terakhir dalam coretannya Hardiono berharap, upaya ini harus terus ditingkatkan agar masyarakat dapat tenang, nyaman dan aman dalam menjalankan aktifitasnya sehari hari. “Sehingga masyarakat Depok tidak merasa was was tinggal di kota Depok,” tutupnya. (AR/Debar)