CELOTEH BOCAH DEPOK ‘Pejabat Jangan Asbun Dong’

DEBAR.COM.-DEPOK- BENTUK apa pun informasi untuk masyarakat harus disampaikan secara hati hati dan membutuhkan masukan serta berbagai saran dan lainnya. Terlebih mengenai data dan jumlah angka karena kalau salah menyampaikan tentunya akan dinilai atau dianggap hanya umbar janji, omong doang (omdo), asal bunyi (asbun), egois bahkan dinilai tidak percaya dengan sejumlah masukan dari berbagai pihak termasuk anak buah.

Apalagi yang disampaikan disaksikan ribuan bahkan sampai jutaan orang yang ingin mengetahui perkembangan suatu masalah terkait kebijakan atau rencana dalam menanggani masalah maupun bencana. Bencana kecil maupun besar tentunya membutuhkan kebijakan atau langkah yang tepat dalam menanggani masalah tersebut.

Nah.. Berkaitan kebijakan maupun langkah yang diambil khususnya keakuratan data serta jumlah angka tentunya harus dipegang secara tertulis diatas kertas sehingga saat disampaikan secara langsung tidak salah atau bukan ‘asbun’ karena akan membuat masalah baru dan menjadi pertanyaan banyak orang…

Pertanyaan itu bukan hanya keakuratan data yang dipegang. Bisa saja malah banyak nyinyiran bagi pejabat tersebut karena disampaikan secara langsung dan dilihat banyak orang. Pertanyaan itu muncul dengan berbagai visi antara lain memang betul yang disampaikan pejabat itu? Ah itu mah ‘asbun’ saja karena hanya ingin menyenangkan orang lain? Bahkan ada yang lebih ekstrim seperti mengganggap enteng masalah…

Jika sudah disebar luaskan bahkan melalui media televisi bukankah malah menjadi ‘blunder’ bagi pejabat itu sendiri. Entah lah yang terlihat dari Celoteh Bocah Depok sih.. Sangat terlihat jelas pejabat tersebut tidak percaya dengan bawahannya sehingga sebelum menyampaikan informasi data maupun jumlah angka yang ada di dirinya sendiri..

Maksudnya semua ini adalah mengenai pernyataan yang disampaikan terkait jumlah angka dan data warga Kota Depok yang bakal menerima bantuan sosial (Bansos) baik dari pemerintah pusat, propinsi Jawa Barat maupun APBD Kota Depok yang disampaikan disalah satu televisi swasta beberapa waktu lalu secara langsung sekitar Pk. 17:30…

Bayangkan jumlah data yang disampaikan secara gamblang oleh pejabat tersebut adalah warga Kota Depok yang bakal menerima Bansos terkait dampak tanggap darurat penyebaran Covid -19 mencapai sekitar 71 ribu Kepala Keluarga (KK) tanpa ada kata sekitar atau data itu sebetulnya masih perkiraan karena belum ada resmi yang terbaru… Setelah tiga hari informasi mengenai jumlah penerima Bansos tersebar ternyata data yang benar hanya 30 ribu KK. Halooo…

‘Blunder’ ya memang ‘Blunder’ terkait data yang disampaikan secara live di salah satu televisi swasta nasional tersebut… Merasa salah kemudian dibantah atau diperbaiki melalui satu media lokal saja… Hemmm.. Sedangkan informasi itu sudah menyebar diseantero nasional… Mungkin masyarakat yang menonton televisi dianggap tidak paham dan mengerti bahwa informasi yang disampaikan hanya sebatas angin lalu saja.. Ha ha ha…

Maaf nih.. Celoteh Bocah Depok.. Cuma mengingatkan sebagai pejabat publik tentunya apa yang diucapkan bakal diterima dan disebarkan ke masyarakat lainnya… Mereka tinggal menunggu saja apa yang di ucapkan pejabat tersebut… Nah yang dari data informasi yang disampaikan tersebut malah membuat pusing tujuh keliling pengurus RT dan RW yang akan mendata warganya terkait Bansos yang akan dibagikan…

Disini sangat terlihat dan kesan yang timbul dimasyarakat bahwa pejabat Kota Depok tengah bersitegang alias tidak ada koordinasi yang baik. Malah terkesan saling ‘jegal’ dalam mencari ‘panggung’ ditengah kondisi warga yang tengah ‘kembang kempis’ atau kesusahan dampak Covid- 19. Makanya jadi pejabat itu jangan ‘asbun’ atau asal ngecap serta tidak mau menerima masukan atau kritik yang diberikan baik masyarakat, tokoh warga, anak buah di jajaran bahkan lainnya…

Memang tidak semua masukan atau saran tidak semua bisa diambil tapi paling tidak.. Dapat mengerem atau lebih berhati hati dalam menyampaikan informasi terkait kepentingan jutaan warga yang ada.. Sekarang kondisi perekonomian tengah kritis di masyarakat jadi penyampaian informasi hendaknya lebih hati hati dan jangan asbun atau omdo bagi pejabat terkait… Ya Insya Allah.. Kekeliruan menyampaikan data angka menjadi pelajaran untuk dimasa mendatang bagi pejabat penting di Kota Depok… Aamiin…(AP/Debar)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button