IHM: Nabi Muhammad “Disorot” Saatnya Umat Islam Bersatu
DEBAR.COM.-BEJI, DEPOK- Aksi penghinaan Nabi Muhammad yang dilakukan Samuel Paty (47) seorang guru di Prancis menjadi penyebab terjadinya pembunuhan. Parahnya, Presiden Prancis Emmanuel Macron justru membela penghinaan Nabi Muhammad SAW. Sontak saja, aksi tersebut memicu kemarahan umat Islam di dunia yang berujung pada aksi boikot produk Prancis.
Direktur Eksekutif Institut Hasyim Muzadi KH. Yusron Ash-Shidqi menurutnya tidak bisa membenarkan aksi tersebut. Hal serupa sebelumnya Presiden RI Joko Widodo juga melakukan kecaman pada Prancis. “Kita protes dan tidak setuju adanya aksi tersebut. Perlu diingat ini adalah sinyal bagi umat Islam. Jangan sampai umat Islam terpecah belah atau diadu domba,” kata Yusron usai acara Webinar Revitalisasi Menuju Pengabdian Abad kedua seri ke-11 “Hak Asasi, Toleransi dan Penghinaan terhadap Nabi”. Pesantren Al-Hikam, Kukusan, Beji, Selasa (03/11/2020).
Dirinya mengaku bisa memaklumi adanya sikap protes dengan cara demo ke Kedutaan Prancis. Hanya saja, dirinya mengingatkan tidak semua orang harus sama untuk ikut demo semua. Menurutnya, setiap orang mempunyai cara dalam mengekspresikan diri rasa kecintaannya kepada Nabi Muhammad SAW.
“Banyak di laman-laman ditemukan kebencian kepada pelaku. Alangkah indahnya, kita penuhi laman-laman itu dengan pujian-pujian kepada Nabi Muhammad SAW. Seperti para akademisi memperbanyak jurnal tentang pujian kepada Nabi Muhammad SAW. Jangan sampai, mereka yang turun demo menyalahkan yang menulis pujian tentang Nabi. Akademisi ya salah satu tugasnya menulis karya ilmiah,” ujarnya.
Yusron mengungkapkan, jangan sampai terjadi pertentangan di antara umat Islam. Padahal, lanjutnya, upaya penghinaan atau tersebut adalah sebuah “sinyal”. Menurutnya, mengutip dari QS. Ali Imran:118 yang salah satu potongan ayatnya menyebutkan bahwa kebencian yang tersembunyi itu lebih besar. “Ini kan ada penghinaan kepada Nabi Muhammad SAW yang datangnya dari eksternal. Seharusnya kita semakin kuat, bersatu dan menghadapinya secara bersama-sama,” tegasnya.
Webinar Revitalisasi Menuju Pengabdian Abad kedua seri ke-11 “Hak Asasi, Toleransi dan Penghinaan terhadap Nabi” narasumber: Wamenlu (2014-2019) H. Abdurrahman Mohammad Fachir, Pengamat Timur Tengah Dr. M. Lutfi Zuhdi, Pengasuh PP. Fadhlul Fadlan KH. Dr. Fadlolan Musyaffa moderator: pengasuh PP. Mahasiswa Ashfa Yogjakarta Dr. Shofiyullah Muzammil. (AR/Debar)