PC Muslimat NU Depok Gelar Lomba Baca Maulid Alatas
DEBAR.COM.-CIPAYUNG, DEPOK- Sebagai upaya ikhtiar doa dijauhkan dari Covid-19, Pengurus Cabang (PC) Muslimat NU Kota Depok menggelar lomba baca Maulid. Di tengah banyaknya maulid yang dibaca di masyarakat seperti: Maulid Diba’, Syariful Anam, Barzanji, Al-Habsy, dan lainnya. Maulid Alatas karangan Habib Abdullah bin Alwi Alatas yang merupakan Ulama Nusantara atau berasal dari Jakarta. Hal itu dibenarkan Kepala Pengasuh Pondok Pesantren Qotrun Nada Depok KH. Burhanuddin Marzuki yang juga sebagai tuan rumah penyelenggara kegiatan.
“Maulid Alatas banyak yang belum tahu, kalau Maulid yang lain sudah banyak dan mendarah daging. Semakin banyak kitab maulid semakin menambah kecintaan pada Nabi Muhammad SAW. Kalau membawanya dengan suara bagus, penghayatan, indah betul, bisa nangis karena syair dan isinya sangat indah,” ujarnya seusai lomba pembacaan Maulid Alatas Antar PAC Muslimat NU Kota Depok memperebutkan Trophy Abuya Habib Abu Bakar Bin Hasan Alatas Azzabidi Pondok Pesantren Qotrun Nada. Cipayung, Senin (08/02/2021).
Ketua PC Muslimat NU Kota Depok Hj. Dewi Syarifah mengungkapkan lomba pembacaan Maulid Alatas ini diikuti 11 PAC atau tingkat Kecamatan. Menurutnya, kegiatan ini sebagai ajang syiar, memuji dan memahami sejarah Nabi Muhammad SAW. Pihaknya berharap dengan kegiatan ini sebagai ikhtiar doa dan agar Covid-19 segera diangkat dari Indonesia. Ia menambahkan, ke depan akan dijadikan agenda rutin lomba antar ranting atau Kelurahan.
“Saat ini kita memiliki 55 pembaca atau peserta dan itu jadi kader untuk mengajarkan pada masyarakat. Untuk kegiatan ini sendiri merupakan gabungan dari MT Muslimat NU, Pondok Pesantren Qotrun Nada, MT Ittihadussyubban dan MT. Habib Abu Bakar. Ini juga dalam rangkaian jelang penutupan pengajian live streaming, ittihadussyubban dan nanti malam Sabtu di Qotrunnada,” paparnya.
Salah satu dewan juri KH. Fakhruddin Murodih mengungkapkan ada tiga kriteria peserta lomba. Yaitu: fasohah suara dan lagu serta kekompakan. Menurutnya, meski hanya latihan beberapa bulan saja para peserta bisa menunjukkan kemampuannya dengan baik.
karena beda dengan maulid lainnya, kekompakan dan kerapihan. Meskipun latihan beberapa bulan aja, tapi mereka sudah cukup mahir atau menjiwai maulid, merupakan pembacaan perdana, insya Allah dan lomba yang sama, ditularkan. Setelah lomba maka juaranya adalah: Juara I PAC Beji, juara II PAC Limo, juara III PAC Panmas dan juara harapan PAC Cilodong.
“Semoga dengan lomba ini kita mendapatkan berkahnya karena pengarangnya juga masih keturunan Rasulullah. Jadi, secara Sanad masih nyambung,” terang Pengasuh MT. Ittihadussyubban ini.
Sekretaris PAC Beji Atin yang mewakili juara I mengaku tidak ada latihan secara khusus. Ia mengaku, awalnya memang agak beda dengan Maulid yang biasa pada umumnya dibaca. Namun, karena dibawah bimbingan seorang guru maka dapat dengan mudah dan dapat juara I. ”
Alhamdulillah, kita dapat juara. Tentu tidak berhenti disini saja, kita akan terus mengajarkan dan membacanya di Majelis Taklim dan pengajian,” tutupnya. (MFR/Debar)