Kejar Target Herd Immunity, Pemprov Jabar Gandeng Sejumlah Stakeholder
DEBAR.COM.-BANDUNG, JABAR- Sejak satu bulan terakhir cakupan vaksinasi di wilayah Jawa Barat terus mengalami peningkatan. Divisi Percepatan Vaksinasi Covid-19 Jawa Barat akan konsisten menggandeng sejumlah stake holder untuk mengejar target herd immunity tercapai Desember mendatang.
Diketahui, pada Juli lalu, proses vaksinasi di 27 kabupaten/kota hanya bisa menjangkau 68 ribu warga. Agustus ini, terus naik ke angka 164 ribu dan puncaknya pada pekan lalu vaksinasi dapat menyasar 180 ribu warga.
Ketua Divisi Vaksinasi Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan, bahwa cakupan hingga 180 ribu warga per hari menurutnya masih memungkinkan untuk digenjot lebih tinggi. Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan terus mendorong kenaikan target harian vaksinasi hingga 500 ribu jiwa perhari.
“Agar Desember selesai, maka per hari itu harus 400 ribu, ini harus dilakukan secara massif di kabupaten/kota,” kata Dedi Supandi dalam acara Jabar Punya Informasi, Rabu (25/08/2021).
Dedi mengatakan, upaya meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19 ini, salah satunya akan dicapai lewat program Gebyar Vaksin yang rencananya bakal digelar 28 Agustus mendatang.
Pada kegiatan tersebut, pihaknya menargetkan bisa meraih cakupan vaksinasi hingga 461 ribu warga. Berdasarkan laporan sementara, animo warga yang akan hadir sudah mencapai 548 ribu jiwa lebih.
“Ini kemungkinan bisa bergerak lebih tinggi lagi,” ungkap Dedi yang juga Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat ini.
Dalam acara yang digelar serentak di 27 kabupaten/kota tersebut rencananya ada 279 ribu warga dilayani di puskesmas, klinik dan rumah sakit, kemudian 19.211 di sentra vaksinasi di beberapa daerah, 11 ribu di industri, 2.450 warga di mal dan pusat perbelanjaan. Hingga sekolah yang bisa melayani 164 ribu.
“Total 548 ribu siap divaksin, target kita 600 ribu masih ada waktu bisa naik kembali,” jelasnya.
Menurutnya program Gebyar Vaksinasi Covid-19 ini tidak ada bedanya dengan program vaksinasi yang sudah berjalan, namun agar cakupan lebih luas dan massif pihaknya kini melibatkan seluruh potensi dan komunitas.
Angka 500 ribu per hari sendiri menurutnya lahir setelah pihaknya menghitung kesamaan target, kebutuhan nakes dan vaksinator lalu kesamaan pada rencana kebutuhan mingguan, bulanan dan harian 27 kabupaten dan kota.
“Dari kesamaan target, 27 kabupaten kota target tertinggi di Kabupaten Bogor dan terendah di Kota Banjar karena jumlah penduduknya sedikit. Lalu kita hitung berapa kebutuhan tenaga kesehatan, ada yang siap memvaksin tapi vaksinatornya tidak ada, vaksinasi butuh 6 tenaga dan 2 vaksinator, jadi total nakes yang dibutuhkan 22,600 sekian se-Jawa Barat,” tuturnya.
Mengenai kebutuhan tenaga kesehatan, Dedi memastikan akan terpenuhi karena mengingat banyak pihak yang akan terlibat untuk menghadirkan herd immunity di Jabar ini.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) misalnya bersedia menggerakan 90.000 petugas, lalu ada 12.500 bidan yang baru diklat siap diturunkan. Setelah kebutuhan tenaga kesehatan terjawab pihaknya menghitung kebutuhan vaksin per bulan bagi 37 juta jiwa warga Jawa Barat.
“Ternyata kalau kita memetakan kebutuhan perhari vaksin Covid-19 itu 522 ribu dosis perhari, itu contoh kebutuhan pada Bulan Juli dengan kondisi target 68 ribu. Sekarang 180 ribu target per hari meningkat menjadi 432 ribu. Per 28 agustus kita lakukan, kami tinggal memohon Kemenkes ditambah turunnya vaksin Covid-19 ke Provinsi Jawa Barat baik itu Bulan September, Oktober, November, hingga Desember dimana total jumlahnya 15 juta vaksin Covid-19,” papar Dedi.
Sementara itu, Ketua Harian Satgas Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat Dewi Sartika mengatakan jumlah warga yang ditargetkan mendapat vaksinasi mencapai 37 juta jiwa.
Sejak Bulan Januari-Agustus 2021, Provinsi Jawa Barat sudah mendapatkan pasokan 16,3 juta vaksin dari Kementerian Kesehatan. “Kita sudah melaksanakan 83 persen diantara targetnya,” ucap Kartika.
Menurutnya jika dibandingkan dengan provinsi lain, rata-rata vaksinasi yang dilakukan mencapai 164 ribu bahkan 180 ribu dosis perharinya
“Kita rangking pertama vaksinasi terbanyak se Indonesia. Rangking pertama per hari ini ada di Jawa Barat. Dua minggu terakhir Jabar melakukan percepatan yang sangat luar biasa,” terangnya.
Dewi menghitung, Provinsi Jawa Barat membutuhkan 15 juta vaksin per bulan untuk mengejar target herd immunity bisa terbentuk pada 31 Desember.
“Kita terima perminggu di bawah 1 juta, kita harusnya 3,5 juta. Ini menjadi kendala. Dengan jumlah penduduk yang ada, maka distribusinya tidak proporsional dengan jumlah penduduk jawa barat. Hal itu terjadi dari Bulan Januari kemarin,” ungkap Dewi.
Sementars Wakil Koordinator Sub Divisi Pos Vaksin Faskes Dewi Ambarwati menambahkan, dalam Gebyar Vaksinasi pihaknya menyiapkan semua jenis vaksin Covid-19 yang ada di Jawa Barat mulai dari Astrazeneca hingga Moderna.
“Kita punya banyak vaksin, karena learning by doing, masih belajar mana yang terbaik untuk melawan Covid. Semua potensi yang sama pada kekebalan tubuh, tergantung respon masing-masing. Semua vaksin sama baiknya,” tutupnya.(AR/Debar)