Syiar Debar ‘Mendeteksi Syahwat Tersembunyi’ Oleh: Dr. KH. Mukhrij Sidqy, MA
DEBAR.COM.-DEPOK- Syahwat adalah tarikan atau keinginan dalam diri manusia yang bersifat rendah. Disebut rendah karena keinginan tersebut bukan hanya ada dalam diri manusia sebagai makhluk yang berakal, tetapi juga ada pada hewan sebagai makhluk yang tidak berakal. Adapun syahwat itu adalah makan & minum (konsumsi), buang air (rekresi), berleha-leha atau tidur (hibernasi), eksistensi diri dan hasrat seksual. Sadar atau tidak, manusia dan hewan sama dalam hal-hal tersebut.
Manusia, siapapun dia orangnya, berdasi atau bersorban, berseragam atau berkaos oblong, bertopi atau berpeci, jika keluar dari rumahnya hanya untuk sekedar cari makan enak, tidur nyenyak, punya istri punya anak maka sejatinya dia sama seperti hewan hanya beda caranya. Maka, syahwat bukan berarti harus di matikan, tetapi di didik agar tidak diperturutkan. Allah SWT berfirman “Dan adapun orang yang takut akan kedudukan Tuhan-Nya, dan menahan dirinya dari hawa (syahwat), maka baginya surga sebagai tempatnya”.
Ada pula syahwat yang sulit dideteksi, itulah yang disebut syahwat tersembunyi (syahwat al khafiyyah). Istilah ini dipopulerkan oleh seorang guru ruhani Syeikh Ibnu Athoillah As Sakandari rahimahullah. Ia menyatakan “Keinginanmu untuk tajrid padahal Allah menempatkanmu pada maqam kasab adalah syahwat tersembunyi”. Tajrid adalah kondisi diamana manusia sudah melepaskan usaha dan ikhtiarnya dan hanya pasrah kepada Allah SWT seperti Siti Maryam yang tidak mencari makanan.
Orang yang maqam (kedudukannya) itu bekerja maka bekerjalah dengan maksimal. Karena pekerjaan itu membutuhkan keahlian, dan tidak semua Allah SWT titipkan keahlian, maka maksimalkan lah keahlian yang Allah SWT berikan dalam rangka menjalankan amanah. Jangan berharap untuk diam saja, tanpa bekerja dan Allah SWT turunkan rezeki dari langit. Karena ada orang, dengan alasan mau fokus ibadah, ingin hijrah akhirnya meninggalkan semua pekerjaannya dan fokus beribadah. Sesungguhnya yang demikian adalah bagian dari syahwat tersembunyi, tetapi banyak orang tidak menyadari.
Atau orang-orang yang melakukan sesuatu mengatas namakan agama, seperti Haji untuk kedua kali, umroh untuk ketiga kali atas nama ibadah, padahal banyak ibadah yang lebih urgent dia lakukan dan bermanfaat untuk orang lain, itupun bagian dari syahwat tersembunyi. Karena jika tujuannya mencari ridho Allah SWT, maka carilah yang paling Allah ridhoi bukan yang paling kita sukai.(MUKHRIJ/Debar)