Tingkatkan Perekonomian di Indonesia, Santriawan dan Santriwati Yayasan Al-Kamilah Tanamkan Jiwa Wirausaha

DEBAR.COM.-BOJONGSARI, DEPOK- Pertumbuhan sektor ekonomi di Indonesia meningkat atau menurunnya dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya keterlibatan UMKM. Sesuai dengan UUD 1945 pasal 33 ayat 4, UMKM merupakan bagian dari perekonomian nasional yang berwawasan kemandirian dan memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. UMKM memiliki peran yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi negara.

Pimpinan sekaligus PendiriYayasan Yayasan Yatim Piatu dan Dhuafa Al-Kamilah, Kecamatan Bojongsari, Depok, KH. Ahmad Badruddin memaparkan, s<span;>alah satu sektor yang sangat terpukul dimasa pandemi Covid-19 adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang juga menggerek turunnya perekonomian nasional. Hal ini bisa dipahami karena UMKM mempunyai kontribusi yang sangat besar dalam perekonomian nasional.

“Mengenai UMKM, jiwa-jiwa wirausaha para santriawan dan santriwati sejak dini mulai ditanamkan. Ditengah-tengah dialog cita-cita mereka sebagian besar adalah menjadi pengusaha. Untuk menjadi pengusaha tentunya adalah mendapatkan wawasan atau ilmu pengetahuan yang cukup tentang bagaimana memulai usaha. Tentunya dari usaha yang kecil-kecilan dan dapat menjadi besar,” kata Ahmad Badruddin, Sabtu (10/12/2022).

Ahmad Badruddin mengatakan, pada dasarnya, UMKM adalah arti usaha atau bisnis yang dilakukan oleh individu, kelompok, badan usaha kecil, maupun rumah tangga. Ada Kriteria UMKM : Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Usaha Menengah. Cara mengembangkan UMKM : 1). Meningkatkan kualitas dalam pelayanan, 2). Mulai beralih ke media sosial untuk melakukan promosi produk, 3). Sering melakukan survei atau analisis terhadap perkembangan produk, 4). Mengikuti acara-acara bazar atau pekan raya untuk mengenalkan produk, 5). Menjual produk dengan menggunakan platform e-commerce, 6). Mencoba menggunakan uang atau pembayaran secara elektronik, 7). Membangun hubungan baik dan memperluas relasi, dan 8). Mengikuti perkembangan trend.

“Untuk mencapai hal tersebut, Yayasan Yayasan Yatim Piatu dan Dhuafa Al-Kamilah mengirim 25 orang santriawan dan santriwati serta pengelola Yayasan Al- Kamilah untuk mengikuti sosialisasi/ pelatihan dengan materi  Perencanaan Pengelolaan Keuangan Bagi Kaum Milenial yang diadakan para Dosen Unpam,” ungkapnya.

Dirinya juga mengatakan, bahwa Yayasan Al-Kamilah dapat menampung didalam asrama sebanyak 30 hingga 50 anak asuh yang ada dari Jabotabek. Sedangkan kalau keseluruhan mencapai 80 anak asuh baik di Jabodetabek, Kebumen, Purwakarta maupun Banten. Bahkan anak asuhnya banyak yang meraih prestasi.

“Prestasi yang diraih, seperti juara 1 keteladanan se-Jawa barat. Sehingga menjadi kebanggaan kota Depok karena kerap mengukir prestasi gemilang dikancah provinsi maupun nasional,” jelasnya.

Ia menambahkan, santriawan santriwati Al-Kamilah yang rata-rata usianya masih belia telah mempersiapkan masa depan yang mandiri dan pribadi yang baik untuk terjun dimasyarakat.

“Yayasan Al-Kamilah memberikan bekal pada mereka kaum milenial dengan ilmu pengetahuan dpada saat ini serta memotivasi peserta didik untuk semangat, memiliki cita-cita dan bagaimana untuk meraihnya,” pungkasnya. (AR/Debar)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button