Para Pelajar Diminta Dandim 0508/Depok Waspadai Proxy War
DEBAR.COM.-DEPOK- Indikasi perang Proxy yang sudah mulai terjadi di Indonesia agar diwaspadai para pelajar di Kota Depok. Hal tersebut disampaikan Komandan Distrik Militer (Dandim) 0508/Depok, Letkol Infanteri (Inf.) Totok Prio Kismanto saat menjadi Pembina Upacara di SMA Negeri 6 Depok, Senin (31/07/2023) lalu.
Letkol Inf Totok mengatakan, indikasi perang Proxy di Indonesia antara lain bisa terdeteksi dengan adanya gerakan-gerakan separatis, radikalisme, demonstrasi yang di desain anarkis, pemberitaan media yang provokatif.
Lebih lanjut dikatakan, tawuran pelajar, konflik horizontal, peredaran narkoba, penyebaran pornografi, pornoaksi, seks bebas dan lainnya.
“Kalian (siswa) adalah merupakan tumpuan bagi masa depan kehidupan berbangsa, di pundak kalian tongkat estafet kepemimpinan bangsa Indonesia akan kami gantungkan. Namun beban yang akan kalian sandang tidaklah ringan, salah satu yang menonjol akhir-akhir ini adalah adanya perang proxy,” kata Letkol Inf Totok, Rabu (02/08/2023).
Dikatakan Letkol Inf Totok, ada berbagai cara yang bisa dilakukan generasi muda untuk melawan perang Proxy. Pertama, meningkatkan kewaspadaan dan membentengi diri dari indikasi benturan pemahaman. Tidak termakan isu-isu provokatif dan informasi hoax.
“Sikap tabayyun (klarifikasi), tidak mudah digiring oleh opini yang menyesatkan dan selalu melakukan pengecekan menyeluruh atas informasi apapun yang kita terima, adalah cara cerdas sebelum menyimpulkan dan bersikap atas suatu isu atau kondisi,” jelasnya.
Kedua, membekali diri dengan kewaspadaan dan berani menolak dengan tegas bila ada upaya agitasi dan propaganda yang melenceng jauh dari cita-cita kemerdekaan. Serta kebangsaan Indonesia.
Menolak paham baru yang keluar dari semangat tiga pilar bangsa yang dianut yakni Undang-undang Dasar (UUD) 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, dan Pancasila.
“Sifat emosi labil, keingintahuan tinggi itu sifat alami anak muda, tapi harus diingat jangan mencari tahu hal-hal yang buruk, salah satunya narkoba,” tegasnya.
Dirinya juga mengingatkan, sebagai generasi muda penerus bangsa, terpelajar, kita harus berusaha untuk lebih peduli dengan dampak buruk dari hal-hal di sekitar kita. Dan sebagai pelajar mari saling raih prestasi dan berkompetisi, serta menyadari nilai-nilai falsafah bangsa. Seperti cinta tanah air, sikap mental toleransi dan kerukunan umat beragama.
“Saya juga mengharapkan para siswa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Jaga kerukunan antar umat beragama, hindari melakukan hal-hal yang dapat merugikan, belajar dengan tekun, fokus, siap bersaing dengan mempelajari dan menguasai ilmu pengetahuan teknologi, dan lainnya,” pungkasnya. (AR/Debar)