Pesantren ARAFA: Ngaso Kajian Rutin Isu Krusial

DEBAR.COM.-PANMAS, DEPOK- Ngaso (Ngaji, Sholawat dan Ngopi) merupakan rutinitas kegiatan Sanggar Pesantren ARAFA yang dilaksanakan pada setiap malam Minggu. Hal itu dibenarkan Founder Yayasan Pesantren Seni Budaya ARAFA, Fauzie Husain.

“Melalui Ngaso ini diharapkan menjadi  majelis atau sanggar dzikir Sholawat dan majelis ilmu bagi kaum urban dan utamanya kalangan muda di perkotaan.  Tentunya, bisa menjadi wahana gaul atau tongkrongan kaum muda yang lebih positif,” kata Fauzie Husain, Rabu (06/09/2023).

Dikatakan Fauzie, rangkaian acara Ngaso diisi dengan sholawatan, pembacaan maulid, manaqib, ratib dan pada setiap minggunya memiliki sesi Ngaji Tematik. Berbeda dengan Pesantren pada umumnya yang mengadakan pengajian kitab kuning secara terstruktur dan ceramah agama dari Kiai atau Ustad. Namun, di Ngaso sengaja mengangkat isu sosial dan keagamaan yang kontekstual serta terkini.

“Melalui Ngaso ini juga diharapkan  mampu menjawab persoalan sosial dan keagaman yang timbul di masyarakat. Tentunya, bagi para jamaah Ngaso mampu bersikap dan mengambil langkah yang tepat dalam menapaki kehidupan kini dan nanti,” jelasnya.

Fauzie mengatakan, Sanggar Pesantren ARAFA diharapkan dapat melahirkan lebih banyak kegiatan yang bermanfaat dan berdampak positif bagi masyarakat. Dirinya mencontohkan, saat ini akan mulai membuka kelas Seni Musik yakni kelas Gitar, Bass, Piano dan Keyboard.

“Kami akan melahirkan musisi yang juga bisa ngaji. Di ARAFA menciptakan semacam kurikulum atau setidaknya metode keseimbangan antara pendidikan Seni dan Pendidikan Agama. Saat proses belajar mengajar sebelum belajar seni, peserta didik diwajibkan mengikuti pelajaran agama sesuai tingkatan pemahaman agama masing-masing,” tuturnya.

Pihaknya juga berharap Sanggar Pesantren ARAFA dapat memiliki tempat yang lebih representatif. Yakni memiliki lahan dan ruang-ruang belajar serta pondokan tempat santri bermukim.

“Kedepan, sebagai informasi Pondokan ARAFA jangan dibayangkan seperti pondok pesantren umum lainnya. ARAFA akan membuat pondok yang lebih artistik, urban, natural dan multi kultural,” paparnya.

Dirinya menambahkan, kedepan pihaknya akan menjalankan program yang lebih komprehensif. Sebuah metode belajar yang seimbang antara pembelajaran Agama dan pembelajaran Seni. Diantaranya: pembekalan dasar agama melalui Baca Al-Qur’an (Metode Uniq) dan Tajwid serta Aqidah Akhlaq. Disamping itu pembekalan penting untuk agama yaitu: Al-Qur’an dan Hadits, Fiqih Islam dan  Praktek Ibadah.

“Terlebih lagi pembekalan harapan Agama berupa Bahasa Arab Dasar dan Mahfuzod, Tahfid, Tadarus dan Tilawah, Dzikir (Ratib, Manaqib) dan Sholawat (Barzanji, Simtuddurot, dll). Dalam Seni Budaya dibekali dengan Kelas Musik dan Vokal, Teater dan Sastra, Melukis dan Kreasi Sampah, Tari dan Pertunjukan, Design Grafis dan 3D, Kelas Syuting, Video Editing dan Animasi,  Public Speaking dan Event Organizer serta kelas Menulis Arab dan Lukis Kaligrafi. Semoga makin memberi manfaat,” pungkasnya. (MFR/Debar)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button