Musda FKPP Kota Depok, KH. Abdurrahman: Bangun Sinergitas Kemandirian Ponpes
DEBAR.COM.-BOJONGSARI, DEPOK- Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kota Depok menggelar kegiatan Musyawarah Daerah (Musda) 2024. Sedikitnya 80 peserta perwakilan dan pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) se-Kota Depok menghadiri acara tersebut yang berjalan lancar dengan beragam materi seputar pengembangan Pesantren, sampai dengan laporan pertanggungjawaban kepengurusan dan pemilihan ketua.
Kegiatan tersebut juga dihadiri, Ketua PCNU Kota Depok KH. Achmad Solechan, Pengasuh Ponpes Al-Mannar KH. Manarul HIdayat, Pengasuh Ponpes As-Sa’adah KH. Abdul Mujib, Perwakilan dari Kementerian Agama Kota Depok, dan lainnya.
“Alhamdulillah, acara berjalan dengan lancar dan banyak dihadiri kiai dan perwakilan Pesantren. Semoga ini adalah awal yang baik dalam upaya membangun sinergitas kemandirian antar Ponpes di Kota Depok agar semakin maju. Dalam Musda tersebut terpilih secara mufakat KH. Abdurrahman Pengasuh Pesantren Sirojussa’adah sebagai Ketua FKPP Kota Depok,” kata mantan Ketua FKPP Kota Depok KH. Bahrudin yang juga Pengasuh Pesantren As-Salamah. Gedung Aula Amec, Bojongsari, Kamis (01/02/2024).
Ketua FKPP Kota Depok KH. Abdurrahman mengungkapkan, bahwa saatnya mendudukkan marwah pesantren dengan meletakkan pilar dasar akhlak, disiplin, kemandirian yang harus ditanamkan pada para santri. Terlebih lagi, lanjutnya, terjalinnya sinergitas antar Pesantren di Kota Depok.
“Dari 132 Ponpes di Kota Depok diharapkan paham dengan FKPP. Terjalinnya sinergitas antar Pesantren dengan sistem maslahah. Yakni tiap Pesantren memiliki keunggulan masing-masing misalnya pendidikan, ekonomi, dan lainnya. Dari sini mereka bisa saling berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk kemajuan di dunia Pesantren,” jelasnya.
Dirinya mengungkapkan, Ponpes As-Salamah menjadi Juara Kedua di Jawa Barat dengan produk Pesantren berupa roti. Begitu juga dengan Pesantren Sirojussa’adah mendapatkan Juara Satu di Jawa Barat dengan produk Tempe Santri. Pihaknya siap mengajarkan Pesantren yang ingin belajar dalam proses pembuatan kerajinan tempe hingga pemasarannya.
“Dengan terjalinya sinergitas ini diharapkan semakin memperkuat kema ndirian. Jangan sampai, Pesantren setelah ditinggal pimpinannya yang peran sentral setelah itu malah mundur. Untuk itu, kita berharap bisa menumbuhkan kemandirian dan semakin berkembang,”tandasnya. (MFR/Debar)