Torehan Positif PT Tirta Asasta Depok Dalam Berikan Layanan Terbaik Bagi Warga Depok
DEBAR.COM.-DEPOK- Direktur Utama PT Tirta Asasta Depok (Perseroda), Muhammad Olik Abdul Holik mengatakan pihaknya terus tumbuh berproses untuk memberikan pelayanan terbaik bagi warga Depok. Berbagai hasil kinerja positif PT Tirta Asasta Depok berhasil ditorehkan. Semu ini tidak lepas dari adanya implementasi tata kelola dan ditopang sederet inovasi dalam meningkatkan pelayanan di sektor air minum ini.
Dalam penjelasannya, ada beberapa aktivitas usaha dari PT Tirta Asasta Depok ini, pertama, mengolah sumber air untuk memperoleh air bersih dan menyalurkannya kepada pelanggan. Kedua, membangun jaringan distribusi dan transmisi dalam rangka untuk mengoptimalkan penyaluran air bersih kepada masyarakat di wilayah kerjanya.
“Ketiga, melakukan pemeliharaan jaringan transmisi dan distribusi untuk menekan kebocoran atau kehilangan air,” kata Olik, Jumat (22/03/2024).
Dikatakan Olik, saat ini posisi PT Tirta Asasta Depok berdasarkan penilaian di tahun 2022 lalu mencapai peringkat ke-11 tingkat nasional dan peringkat ke-4 tingkat Provinsi Jawa Barat. Serta kinerja berdasarkan Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) atau Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) berada di nilai 4,13 tahun 2023 (unaudited).
“Ini berarti meningkat dari tahun 2022 di angka 3,99, dan juga lebih dari tahun 2021 yang sebesar 4,06. Atau dalam lima tahun angka tersebut masih yang tertinggi,” jelasnya.
Begitupun dengan penilaian berdasar Kinerja Kepmendagri yang juga meningkat. Di 2023 lalu sudah di angka 67,46, naik dari 2022 dan 2021 di angka 65,86.
“Juga selama lima tahun terakhir pencapaian di 2023 itu masih yang terbaik,” ungkapnya.
Sebagai informasi, PT Tirta Asasta saat ini beroperasi di wilayah Depok yang memiliki luas kurang lebih 200,29 Km2. Yang terdiri dari 11 Kecamatan, 63 Kelurahan, dengan jumlah penduduk sebanyak 2,12 juta jiwa. Dan dalam pengoperasiannya PT Tirta Asasta membaginya dalam dua wilayah pemasaran yaitu 1 dan 2.
Untuk wilayah 1 meliputi Kecamatan Cimanggis, Sukmajaya, Tapos, dan Cilodong. Untuk wilayah pemasaran 2 meliputi Kecamatan Cinere, Limo, Bojongsari, Beji, Pancoran Mas, Sawangan dan Cipayung.
Dengan kondisi tersebut, PT Tirta Asasta sendiri berhasil memanfaatkan cakupan wilayah yang terbukti terus meningkat. Untuk cakupan administrasi per 2023 lalu di angka 17,49 persen, naik dari sebelumnya 16,64 persen di tahun 2022, 15,2 persen di tahun 2021 atau terus meningkat dalam lima tahun terakhir.
Adapun untuk Sambungan Langganan (SL) terdaftar di 2023 lalu sudah mencapai 102.094. Angka ini naik tinggi dari tahun sebelumnya di angka 93.705 tahun 2022, 85.654 tahun 2021, 77.325 tahun 2020 dan 72.534 tahun 2019. SL Baru juga meningkat setiap tahunnya, seperti 2023 lalu meningkat di angka 8.564, tahun 2022 naik di angka 8.051, lalu naik 8.329 tahun 2021, 4.791 tahun 2020 dan 4.352 tahun 2019.
“Dan kami juga berhasil menekan tingkat kehilangan air atau NRW. Dalam lima tahun terakhir ini terus meningkat NRW-nya. Dari 28,59 persen tahun 2019, 30,17 persen tahun 2020, sempat naik ke 33,98 persen tahun 2021, 31,45 persen di 2022 dan di tahun 2023 sudah di level rendah yakni 23,45 persen,” ujarnya.
Sedangkan untuk penambahan jumlah masyarakat yang menggunakan air perpipaan juga terus naik. Pada 2021 sebanyak 299.264 jiwa, di 2022 naik lagi jadi 329.351 jiwa dan 2023 sudah mencapai 358.836 jiwa. Adapun untuk penambahan jaringan air perpipaan juga meningkat. Dari 2021 yang sudah sepanjang 1.495.213 meter, menjadi 1.668.935 meter di 2022, dan per 2023 sudah sepanjang 1.736.668 meter.
Dirinya mengungkap, dengan kinerja bisnis yang terus bertumbuh tersebut membuat dari sisi keuangan juga sangat positif. Pendapatan PT Tirta Asasta tercatat terus meningkat dari tahun ke tahun.
Pendapatan di 2023 tercatat mencapai Rp226.024.926.137 naik tinggi dari tahun 2022 sebesar Rp178.946.866.136. Atau lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya, yakni Rp168.734.961.976 di tahun 2021, Rp168.580.499.435 di tahun 2020 dan Rp158.214.130.799 di tahun 2019.
“Dengan pendapatan yang positif ditambah biaya juga bisa ditekan, membuat laba bersih juga terus meningkat. Untuk kinerja tahun 2023 lalu, kami berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp33.104.457.232 dengan kinerja yang positif itu diiringi tingkat kepuasan pelanggan yang juga masih tinggi di angka 73,70 persen,” jelasnya.
Dengan begitu, kata dia, setoran pendapatan asli daerah (PAD) ke Pemerintah Daerah (Pemkot) Kota Depok juga cukup tinggi senilai Rp10.231.214.602. Lebih tinggi dari tahun sebelumnya sebesar Rp9.286.067.502, meski belum setinggi tahun 2021 yang mencapai Rp14.022.733.422.
Lebih lanjut dikatakan, kinerja terbaik ini diakui juga tak lepas dari penerapan tata kelola Perusahaan yang baik dan searah konsisten dilakukannya. Menurutnya, perusahaannya sudah memiliki terobosan dan inovasi terkait tata kelola perusahaan.
Seperti budaya integritas, sudah adanya evaluasi Tingkat Maturitas Manajemen Risiko yang memperoleh nilai sebesar 3,18, berada pada Level 3 dengan kategori “defined”. Kemudian sudah ada Sertifikasi ISO 9001 Manajemen Mutu, Sertifikasi ISO 14001 Manajemen Lingkungan, Sertifikasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) ISO 37001:2016, Sertifikasi Halal, juga memiliki aplikasi Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM).
“Bahkan kami sudah memiliki nilai GRC (Governance, Risk, Compliance) yang sudah kami implementasikan dan di angka 2,19 dengan level maturitas siloat. Selain itu, dalam tata Kelola kami juga menerapkan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja),” terangnya.
Kinerja yang apik juga tak lepas dari implementasi IT yang sudah lengkap. Ada banyak portal aplikasi yang berbasis website di PT PT Tirta Asasta Depok. Seperti SIMPEG (Sistem Informasi Kepegawaian), SITUNTAS (Sistem Informasi dan Akuntasi Tirta Asista), SIANGKASA (Sistem Informasi Anggaran Kerja Tirta Asasta), Manajemen Aset (Aplikasi untuk Pengelolaan Aset). Lalu Dashboard (Dashboard Tirta Asasta), KERTAS (Kegiatan Elektronik Persuratan Tirta Asasta).
Selanjutnya, SIRANTAS (Sistem Informasi Persediaan Tirta Asasta), SIPERKASA (Sistem Informasi Pelaporan Kinerja dan Analisa Tirta Asasta), PROTOCOL (Project Monitoring & Control), OPTIK (Apikasi Opname Tirta Asasta Depok). Ada pula SIPANTAS (Sistem Informasi Pemutusan Tirta Asasta Depok), ARSIP-PP (Aplikasi Pengarsipan Pengembangan Perusahaan).
Kemudian, ada LAPOR (Laporan Operator Tirta Asasta), EPROC (e-Procurement Tirta Asasta), SIMEUNTAS (Sistem Informasi Monitoring Pengadaan Terintegrasi Tirta Asasta), Aplikasi RPAM (Rencana Pengamanan Air Minum). Tidak ketinggalan WEB-GIS (Web-based Geographic Information System Tirta Asasta), Manajemen Risiko (Aplikasi untuk administrasi manajemen risiko), Website resmi PT Tirta Asasta Depok (perseroda).
“Ada juga SIPENTAS (Sistem Informasi Pelanggan Baru Tirta Asasta), Scheduler SMR (Schedule Smart Meter Reader), Registrasi Online (Aplikasi untuk pengelolaan registrasi pelanggan baru secara online), SIPDATA (Sistem Informasi Perbaikan Data Sistem Informasi Perbaikan Data Tirta Asasta), dan Helpdesk (Aplikasi penanganan keluhan pelanggan atau non pelanggan online),” pungkasnya. (ADV/Debar)