DakwahOpiniTerkini

‘STQH dan Tadabbur Al-Quran’ Oleh: H. Hafiduddin Ketua MUI Kecamatan Beji

DEBAR.COM.-BEJI, DEPOK- Al-Quran itu direnungkan. Kita istilahkan dengan tadabbur, dalam KBBI disebut dengan tadabur. Tadabbur ini penting dimana kita akan bisa mengambil pelajaran-pelajaran penting hingga Al-Quran bisa diamalkan isinya. Ini keadaannya berbeda sekali jika kita hanya membaca Al-Quran atau menghafalkannya, tanpa memahami arti, memahami tafsirannya, hingga tadabbur.

Salah satu kegiatan yang termasuk tadabbur antara lain, Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits (STQH) yang merupakan salah satu ajang bergengsi, dengan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kecintaan masyarakat terhadap Al-Quran dan Hadits.

Mengacu pada Peraturan Menteri Agama RI Nomor 15 Tahun 2019, penyelenggaraan STQH bertujuan untuk memelihara, mengembangkan, serta meningkatkan pemahaman, penghayatan, pengamalan, serta untuk menyebarluaskan ajaran Al-Quran dan Hadits.

“Misi ajang ini juga untuk menjadikan dua sumber ajaran Islam itu sebagai spirit pembangunan nasional berdasarkan pendekatan agama,” kata H. Hafiduddin, Senin (02/12/2024) malam.

Firman Allah didalam Al-Quran surah Muhammad ayat 24. Allah berfirman

afalā yatadabbarụnal qur`āna am ‘alā qulụbihim afqāluhā

(Maka tidakkah mereka menghayati Al-Quran ataukah hati mereka sudah terkunci?)

Baca Juga: Kiai Alech: Pentingnya Melek Teknologi Digital

Dikatakannya, Firman Allah di atas jika kita renungkan terhadap sikap kita yang tidak mentadabburkan Al-Quran maka kita di golongkan orang-orang Munafik. Dalam Tafsir Ringkas kementrian Agama meyebutkan, maka tidakkah mereka, orang-orang munafik itu, menghayati Al-Quran, yakni tidak merenungkan atau memikirkan Al-Quran ataukah hati mereka sudah terkunci sehingga tidak dapat memahami petunjuknya pertanyaan yang mengandung kecaman itu menegaskan bahwa orang munafik itu tidak mau memperhatikan petunjuk Al-Quran, atau tidak memahaminya, karena hati mereka telah terkunci

“Mentadabburkan Al-Quran dan kaitannya dengan STQH  dengan MTQ adalah sebuah cara merefleksikan isi kandungan Al-qur’an dengan kearifan lokal yang ada di masyarakat umumnya khususnya di Kota Depok,” ujarnya.

Dirinya mengatakan, apa yang bisa kita ambil pelajaran penting dari firman Allah Qs.Muhammad ayat.24 dan Pelaksanaan STQH Kota Depok Tahun 2024. Ada lima hal yang bisa kita ambil Pelajaran :

1. Agar kita terhindar dari sifat orang-orang munafik yang terkunci hati dan pemikiran kita.

2. Kearifan lokal masyarakat Kota Depok yang Religius di tunjukkan dengan meningkatkan peran serta masyarakat dalam setiap kegiatan ke agamaan terutama agenda Nasional seperti MTQ dan STQ yang dilaksanakan setiap Tahun.

3. Masyarakat Depok dapat termotivasi dengan kegiatan MTQ dan STQH sehingga semakin cinta Al-Quran yang direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari.

4. Tumbuhnya pembinaan untuk menghasilkan generasi Qurani yang tercermin dalam setiap sisi kegiatan di masyarakat.

5. Semakin terlihat peran Kota depok dalam mengutus peserta dalam kegiatan MTQ dan STQH yang mampu bersaing dan berprestasi dalam setiap cabang yang di lombakan.

Baca Juga: Awal Tahun 2025 Pelayanan di Kantor Lurah Depok Jaya Bakal Kembali ke Jl. Nusantara Raya

Lebih lanjut dikatakan, Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) yang mewadahi kegiatan MTQ dan STQH secara tidak langsung kegiatan itu bagian dari Tadabbur Al-Quran, sehingga hasilnya dapat dirasakan dengan banyaknya para Qori dan Qoriah, Hafidz dan Hafidzah yang berprestasi baik level nasional maupun internasional.

Ada sisi kelemahan di LPTQ dimana kegiatan yang dilaksanakan satu tahun sekali, dari rentan waktu itu tidak ada di sisipkan program pembinaan yang continu sehingga menghasilkan SDM Qori dan Qoriah yang siap pakai atau adanya sinergitas dengan lembaga-lembaga pendidikan yang mengajarkan program Qiroatul Quran, Tahfidzul Quran dll yang sejalan dengan program LPTQ baik di pusat maupun di daerah, sehingga daerah dapat memakai SDM nya sendiri hasil dari pembinaan yang countinu menghasilkan Qori dan Qoriah serta Hafidz dan Hafidzahyang dapat bersaing dengan daerah lain dan seleksi dilakukan dari tingkat desa sampai ke tingkat propinsi sehingga syiar islam itu tercemin yang efektif dan berdaya saing dalam mempersiapkan peserta berprestasi di masing-masing Daerah khususnya di Kota Depok

“Semoga pelaksanaan STQ yang ke-2 ini dapat menghasilkan juara-juara yang mampu bersaing baik Qori-Qoriah dan Hafidz-Hafidzah terbaik yang nanti dapat mengharumkan Kota Depok di level yang lebih tinggi,” harapnya.

Setelah kegiatan ini kelak tumbuh pembinaan-pembinaan yang mampu diandalkan oleh masing-masing wilyah di Kota Depok baik kelurahan maupun kecamatan, jangan sampai selesai kegiatan STQ ini maka selesai pula perhatian kita terhadap Al-Quran dan jangan sampai seperti yang di gambarkan didalam Al-Quran di mana Rasulullah mengadu kepada Allah akan ummatnya yang sudah tidak lagi memperhatikan Al-qur’an “Inna Qaumittakhodzuu haadzal Qur’aana Mahjuura “ (Al-furqon.30)

Terlepas dari kelemahan dan kekurangan semoga tidak hanya berhenti di lomba seperti ini tapi setidaknya kita bertambah semangat untuk selalu mentadabburkan Al-Quran dan tidak mengacuhkan atau mengabaikannya,” (AR/Debar)

‘Tulisan ini Dalam Rangka Menyambut STQH Kota Depok Tahun 2024’

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button