Program Pusat Kok Diklaim Depok..??
DEBAR.COM.-DEPOK- Rencana membangun transportasi publik berbasis rel yang diungkapkan Wali Kota Depok, Mohammad Idris berbuntut panjang dan ramai menjadi perbincangan. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Hardiono menilai merupakan sesuatu hal yang “Ceroboh dan Bohong”. “Itu kan proyek pusat tentang LRT, kok di aku-aku, tim nya aja yang ceroboh,” ujar Hardiono yang juga siap mencalonkan Wali Kota, Rabu, (29/01/2020).
Menurutnya, RPJMD-nya nanti akan dibuat. Saat ini baru masuk pembuatan di RKPD 2021 prosesnya melalui musrembang. Ia menambahkan, jawabannya bisa diketahui dengan mengecek ke BPTJ itu proyek Pemkot atau Pusat. “Kalau di tata ruang itu ada TOD (transit oriented development), pada jalur rel kereta api dan stasiun yang ada, terutama di stadebar. Untuk LRT kita mengusulkan ke BPTJ, dan sepenuhnya LRT itu program pusat, bukan program Pemkot Depok,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Depok H. Acep Azhari menilai wacana pembangunan transportasi berbasis rel di Depok masih belum siap. Menurutnya saat ini yang diperlukan untuk membangun Kota Depok adalah perbaikan sarana maupun prasarana penunjang yang ada. Seperti penambahan ruas jalan, pelebaran jalan dan lainnya sekarang yang dibutuhkan di Kota Depok.
“Saat ini yang diperlukan penanganan berbagai masalah masyarakat seperti kemiskinan, lapangan pekerjaan, kesehatan, pendidikan dan lainnya. Ini yang harus segera dilaksanakan, bukan malah usulan transportasi berbasis rel,” ujarnya.
Sebelumnya, Wali Kota Muhammad Idris didampingi Kepala Dishub Depok Dadang Wihana, bersilahturahmi dan mengajukan berbagai usulan untuk mengatasi kemacetan serta kesemrawutan ke Kemneterian Perhubungan RI melalui sistem transportasi berbasis rel di masa mendatang.
Seperti diketahui keempat koridor tersebut yakni, koridor 1 sepanjang 10,8 KM yang dimulai dari Transit Oriented Development (TOD) Pondok Cina sampai Stasiun LRT Cibubur, koridor 2 sepanjang 16,7 KM dari TOD Depok Baru sampai Cinere dan diharapkan dapat terkoneksi dengan stasiun MRT Lebak Bulus.
Kemudian, koridor 3 sepanjang 10,7 KM mulai dari TOD Depok Baru sampai Bojongsari, serta koridor 4 sepanjang 13,8 KM mulai dari TOD Depok Baru sampai TOD Gunung Putri. (AR/Debar)