NGOPI BARENG JIACEP: ‘Penyebaran Covid-19 Meruntuhkan Sendi Perekonomian’
DEBAR.COM.-DEPOK- MASALAH negara kita tidak hanya politik, ekonomi, ketenagakerjaan, pendidikan dan kesenjangan sosial saja. Ternyata semua juga tidak akan dapat bekerja maupun melaksanakan tugas masing masing sebagai masyarakat seutuhnya jika kesehatan diri tidak terjaga dengan baik.
Terlebih bencana internasional terkaita mewabahnya virus corona atau Covid-19 yang ternyata tidak hanya menghantuai negara tirai bambu atau Cina yang menjadi awal munculnya penyakit tersebut hingga menjalar hampir sekitar 135 negara di dunia terimbas akibat virus corona atau Covid-19.
Apakah terlambat pemerintah menanggani masalah atau mengantisipasi penyebaran Covid-19 tentunya dari pihak berbeda akan jelas menilai terlalu fakum atau mengganggap virus yang juga mematikan itu hanya penyakit flu dan batuk biasa.
Hemmm.. Ngak perlu pakai masker kalau tidak merasa tidak memiliki gejala sakit flu atau batuk. Ada yang menegaskan masker hanya yang sakit saja kalau tidak sakit ngak perlu… He he he…
Itu disampaikan karena baru dua orang warga Kota Depok yang positif terkena virus corona atau Covid-19 langsung dinyatakan Presiden Joko Widodo bersama Menteri Kesehatan Terawang Agus Priyanto akhir Januari 2020.
Tentunya masyarakat seluruh Indonesia juga memaklumi hal itu… Hemmm… Ternyata penyebaran Covid-19 sama sekali tidak disangka walaupun seluruh negara di dunia mulai ketar ketir. Tetap saja kita harus sabar dan waspada serta menjaga kebersihan diri di lingkungannya masing masinh.
Bahkan, banyak sepekulan kalau Covid-19 itu dapat ditangani atau ditangkal dengan sejumlah rempah rempah khas Indonesia mulai dari jahe, lengkuas, kunyit dan lainnya… Ya seperti bentuk jamu tradisional yang dikonsumsi masyarakat Indonesia…
Ternyata asumsi yang digaungkan tersebut tetap saja banyak menjadi konsumsi negatif para petinggi dan masyarakat kita. Pasalnya, pebyakit Covid-19 di Indonesia bukannya menurun malah semakin terus meningkat jumlahnya dari awalnya hahya 2 orang pasien kurun waktu tiga minggu belakangan jumkahnya yang positif menurut data Kemenkes RI mencapai lebih dari 325 orang terpapar penyakit tersebut…
Langkah melakukan aktivitas pengurangan berkumpul di masyarakat sebagai salah satu kegiatan sehari hari seperti bersosialisasi dan bergotong royong ‘nyaris’ ambruk sejalan merambahkan Covid-19 di seluruh pelosok penjuru tanah air…
Kondisi ini jelas tidak hanya dapat merubuhkan pondasi ekonomi yang telah dilakukan pemerintah sejak lama namun tentunya juga membawa dampak negatif kegiatan lainnya… Kini kita berharap bahwa penangganan pencegahan Covid-19 harus dilakukan secara terpadu mulai tingkat paling bawah masyarakat atau RT hingga pemerintah pusat.
Tidak ada kata lain selain Lawan Covid-19 bersama mulai dari masyarakat yang secara sadar atau tidak mengurangi cikal bakal menularnya virus corona yang belum ada obatnya dengan bersama sama. Insya Allah semua dapat diselesaikan dengan baik dan masalah berawal dari ciptaan manusia dapat dikalahkan dengan ketakwaan dan keimanan kepada Sang Maha Pencipta yaitu Allah SWT…
Semoga saja cobaan ini dapat selesai secepatnya seusai yang diharapkan seluruh mahluk Allah SWT di muka bumi.. Tentunya dengan berikhtiar, bekerja dan berdoa untuk keselamatan seluruh umat manusia di Bumi… Aamiin…. (AP/Debar)