INSPIRASI: ‘Kewirausahaan dan Investasi’

DEBAR.COM.-BOJONGSARI, DEPOK- Kewirausahaan atau Wirausaha dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah entrepreneurship. Secara sederhana, pengertian wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan yang berujung dengan dibentuknya sebuah usaha. Wirausaha kerap disebut juga wiraswasta dan dianggap memiliki definisi yang sama Entrepreneur, berasal dari bahasa Inggris, artinya usahawan atau pengusaha.

Usahawan atau pengusaha, dalam aktifitas sehari-hari disebut juga dengan pebisnis. Dan segala aktifitas pada pebisnis atau pengusaha disebut dengan bisnis. Karena aktifitas pebisnis tidak lain adalah bisnis itu sendiri yang melibatkan waktu dan setiap waktu yang digunakan dalam berbisnis dihitung dengan nilai usaha, di mana nilai usaha tersebut adalah keuntungan bisnis. Dalam memperhitungkan waktu untuk berbisnis, para pebisnis menganggap waktu untuk berbisnis sebagai ongkos bisnis yang harus dibayarkan kepada yang menjalankan sebuah bisnis. Karena dianggap sebagai ongkos bisnis, maka para pebisnis menganggapnya hal tersebut sebagai suatu keuntungan bisnis.

Entrepreneur dalam bahasa Indonesia disebut dengan Kewirausahaan, menurut ejaan bahasa Indonesia, kewirausahaan terdiri dari beberapa suku kata, yaitu Ke-wirausahaan, menurut Entrepreneurship, istilah Wirausaha adalah: Seseorang yang mampu melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut untuk memulai suatu bisnis yang baru. Atau Kemampuan setiap orang untuk menangkap setiap peluang usaha, dan dimanfaatkanya sebagai lahan usaha, atau bisnis dan seluruh waktunya dicurahkan untuk menemukan peluang-peluang bisnis. Wirausaha adalah jalan pekerjaan seseorang yang dijalankan dengan kemungkinan memperoleh keuntungan dan kemungkinan memperoleh kerugian yang tak terhingga berdasarkan skala kualitas seseorang tersebut, sehingga untuk melangkah berwirausaha diperlukan pribadi-pribadi tangguh, pribadi pantang menyerah, percaya diri, kemampuan mental-emosional dan kemampuan membaca peluang. Kemampuan berwirausaha di dasari atas sebuah kepentingan membaca peluang untuk pengembangan sebuah usaha, tersedianya cukup waktu untuk mengimprovisasikan kreatifitas usahanya, dan dorongan yang kuat dalam menguasai pasar. Sehingga dalam hal ini diperlukan konsep-konsep dasar berwirausaha agar tidak terjebak dalam kemacetan improvisasi.

Kewirausahaan memiliki arti yang cukup luas, karena menyebutkan seseorang atau setiap orang, yang mampu menangkap peluang-peluang usaha, kemudian peluang usaha tersebut dijadikannya sebagai lahan bisnis dengan mencurahkan segenap waktunya untuk menciptakan peluang bisnis. Setelah tercipta peluang bisnis, seorang wirausaha akan mempertahankan jalan bisnisnya, mengembangkan jalan bisnisnya dan bahkan memperluas jaringan bisnisnya sesuai dengan tujuan utama dalam dalam berwirausaha. Tarmuji(2000) dalam Penilitian E.Widyawati (2019), memaparkan bahwa, seorang wirausaha bukan manusia hasil cetakan melainkan seseorang yang memiliki kualitas pribadi yang menonjol yang nampakdari sikap, motivasi dan perilaku yang mendasarinya.

Manfaat Wirausaha

Wirausaha memiliki beberapa manfaat yang dapat dipetik oleh seorang wirausahawan dalam rangka usahanya antara lain:

1. Membuka lapangan kerja baru.
2. Sebagai generator pembangunan lingkungan.
3. Sebagai contoh pribadi unggul, terpuji, jujur, berani dan tidak merugikan orang lain.
4. Menghormati hukum dan peraturan yang berlaku,Mendidik karyawan jadi orang mandiri, disiplin, jujur dan tekun.
5. Memelihara keserasian lingkungan, baik dalam pergaulan maupun dalam kepemimpinan.

Dua Darma Bakti manfaat wirausaha terhadap pembangunan bangsa adalah:

a). Sebagai pengusaha, memberikan darma baktinya melancarkan proses produksi, distribusi dan konsumsi. Wirausaha mengatasi kesulitan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan b). Sebagai pejuang bangsa dalam bidang ekonomi, meningkatkan ketahanan nasional, mengurangi ketergantungan pada bangsa lain.

Keuntungan dan kelemahan menjadi Wirausaha (1). Pendapatan yang tidak pasti, (2). Bekerja keras dengan waktu tak terbatas, (3). Kualitas kehidupannya rendah sebelum mereka berhasil, (4). Tanggung jawabnya besar, banyak keputusan yang harus diambil walau belum menguasai permasalahan. Keuntungan menjadi Wirausaha adalah: (1). Terbuka peluang untuk mencapai tujuan, (2). Terbuka peluang mendemonstrasikan potensi secara penuh, (3). Terbuka peluang memperoleh manfaat dan keuntungan secara maksimal, (4). Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dengan usaha konkrit, dan (5). Terbuka peluang untuk menjadi bos. Selain terbuka peluang dalam mencapai tujuan, mendemonstrasikan potensi secara penuh dan memperoleh manfaat serta keuntungan secara maksimal, menjadi wirausaha adalah salah satu pilihan yang sangat menantang.

Setiap wirausahawan ditantang untuk mempertaruhkan segenap waktu, pikiran, tenaga, dan energinya untuk kepentingan usaha dan bisnisnya. Mempertaruhkan segenap waktu, pikiran, tenaga dan energinya untuk kepentingan bisnis adalah simetris dengan mempertaruhkan reputasinya, karena kesuksesan dalam pertaruhan segenap waktu, pikiran, tenaga dan energi dalam bisnis akan mengangkat reputasi seorang pebisnis. Reputasi pebisnis adalah hal penting dalam membangun usaha bisnisnya. Karena reputasi pebisnis dapat dijadikan sebagai jaminan dalam menuangkan langkah-langkah bisnis.

Contoh, Aburizal Bakri, adalah salah seorang pebisnis senior yang tak dapat dianggap enteng atas kebesaran nama dan reputasinya. Contoh lain seperti, Eka Cipta Wijaya, Prayogo Pangestu, Bob Sadino, Yusuf Kalla, dan Setiawan Djodi, belakangan muncul pebisnis baru seperti Helmi Yahya dan Ratih Sanggarwati. Seorang Wirausahawan mempunyai peran untuk mencari kombinasi-kombinasi baru yang merupakan gabungan dari lima hal yaitu: (1). Pengenalan barang dan jasa baru, (2). Metode produksi baru, (3) Sumber bahan mentah baru, (4). Pasar baru, dan (5). Organisasi industri baru.

Tujuan Wirausaha

Berikut beberapa tujuan utama dari wirausaha:

1. Mendorong semangat atau mensosialisasikan pengaruh wirausaha kepada orang lain.
2. Menghasilkan sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan sebelum diolah.
3. Bagi si pelaku usaha, maka akan membantu membangun karakteristik wirausaha yang baik dan kompeten.
4. Menghasilkan banyak wirausaha yang berkualitas.
5. Membantu membangun kesejahteraan masyarakat

Karakteristik Wirausaha

Pelaku wirausaha umumnya memiliki karakteristik atau sikap sebagai berikut:

a. Disiplin.
b. Kreatif dan inovatif.
c. Jujur.
d. Bertanggung jawab.
e. Berkomitmen tinggi.
f. Kompeten dan terampil.
g. Percaya diri.
h. Berorientasi pada masa depan.
i. Mandiri dan realistis.
j. Memiliki kemampuan organisasi yang tinggi.
k. Cerdas dalam bidang finansial.

Faktor Keberhasilan Wirausaha

Jika ingin berhasil dalam berwirausaha, maka sebaiknya kamu memenuhi beberapa faktor di bawah ini:

a. Memiliki tekad dan kemauan yang tinggi.
b. Memiliki skill pengusaha dan melatih mental pengusaha dari awal.
c. Mempunyai akses permodalan yang cukup.
d. Memahami target pasar.
e. Memiliki networking yang luas.
f. Siap memberikan pelayanan terbaik.
g. Mempunyai aspek inovasi dan kreatifitas yang tinggi.
h. Melakukan pemasaran yang efektif.
i. Mampu memberi solusi.
j. Cepat dalam mengambil kesempatan yang datang.

Penyebab Gagalnya Wirausaha

Berikut penyebab terjadi kegagalan dalam wirausaha:

a. Aspek manajerial yang tidak kompeten dan kurang berpengalaman.
b. Tidak memiliki cukup pengalaman baik secara wawasan, visualisasi usaha, maupun pengelolaan usaha.
c. Kurang mampu mengendalikan keuangan.
d. Tidak adanya inovasi sesuai dengan perkembangan zaman sehingga tidak mampu bersaing di pasar.
e. Menghasilkan produk yang tidak dibutuhkan oleh pasar.
f. Menetapkan harga yang kurang tepat.
g. Memilih mentor yang salah dan kurangnya pengasahan wawasan dan kemampuan sebelumnya.
h. Lokasi yang tidak strategis.
i. Kegagalan dalam perencanaan.
j. Sikap yang tidak bersungguh-sungguh dan kompeten dalam menjalankan usaha.
k. Kontrol persediaan barang yang buruk.
l. Tidak memiliki kemampuan dalam membuat transisi entrepreneurial.

Pentingnya pembelajaran wirausaha sejak dini untuk menanamkan Mentalisme Wirausaha tidak hanya penting bagi orang dewasa, tetapi juga perlu dibagikan sedini mungkin kepada remaja dan anak-anak untuk menjadi elemen dunianya. Perbedaan utama tujuannya adalah bahwa orang dewasa menggunakan pengetahuan ini sebagai proposisi untuk meningkatkan tingkat ekonomi mereka dan menghasilkan uang secara langsung sedangkan manfaat bagi anak-anak lebih pada proses belajar dan menata kepribadian mereka pada garis di luar pelajaran normal yang diajarkan oleh guru, orang tua atau tutor tambahan melalui pelatihan.

Ketua Yayasan Al Kamilah, Ahmad Badruddin mengungkapkan, berdirinya LKS Al-Kamilah berawal dari menyaksikan langsung betapa banyak anak-anak yatim dan dhuafa dalam kondisi yang sangat memprihatinkan karena keterbatasan ekonomi dan sebagian besar mereka banyak yang tidak sekolah atau putus sekolah.

“Dari realita itulah akhirnya kami terpanggil dan berkeinginan kuat untuk mendirikan sebuah lembaga kesejahteraan sosial dengan harapan dapat mengasuh dan membina mereka dengan penuh kasih sayang seperti anak-anak kita sendiri,” kata Badruddin.

INVESTASI

Pengertian Investasi Investasi adalah suatu kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih dari satu jenis aset selama periode tertentu dengan harapan dapat 228 Implementasi Investasi: Analisis dan Relevansinya dengan Ekonomi Islam Malia, Volume 8, Nomor 2, Juni 2017 memperoleh penghasilan dan/atau peningkatan nilai investasi dimasa mendatang.1 Dengan demikian, konsep daripada investasi adalah: a) Menempatkan dana pada masa sekarang, b) Jangka waktu tertentu, c) Guna mendapatkan manfaat (balas jasa atau keuntugan) dikemudian hari. Hal ini berarti dana yang seharusnya dapat di konsumsi, namun karena kegiatan investasi dana tersebut dialihkan untuk ditanamkan bagi keuntungan dimasa depan.

Investasi dapat dilihat dari 3 (tiga) aspek, yaitu: 1. Aspek uang yang ditanamkan dan diharapkan, sehingga untuk menilai kelayakan investasi digunakan pula konsep uang. 2. Aspek waktu sekarang dan masa yang akan datang, oleh karena itu untuk menilai kelayakan investasi digunkan konsep waktu (time value of money). 3. Manfaat investasi Dari aspek manfaat ini, maka penilaian kelayakan investasi juga harus melihat manfaat dan biaya yang ditimbulkannya dengan menggunakan azas manfaat (cost benefit ratio). 2. Tujuan Investasi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat baik secara individu, kelompok maupun negara diperlukan adanya investasi. 1. Investasi untuk memenuhi kebutuhan (needs) masyarakat akan barang dan jasa. Kelangsungan hidup manusia baik secara individu, kelompok maupun negara membutuhkan syarat harus terpenuhi yaitu kebutuhan minimal (fulfilling the minimum needs for the life). Untuk memenuhi kebutuhan minimum manusia memerlukan berbagai macam barang dan jasa, yangmana dalam pengadaannya membutuhkan tahapan serta proses. Proses atau tahapan awal dari pengadaan barang dan jasa yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup masyarakat dimasa mendatang, adalah melakukan investasi dimasa sekarang. Tanpa adanya investasi dimasa sekarang baik secara sukarela maupun terpaksa akan sulit untuk membayangkan kebutuhan barang dan jasa untuk kelangsungan hidup dimasa yang akan datang dapat terpenuhi.

Investasi untuk memenuhi keinginan (wants) masyarakat akan barang dan jasa Seiring dengan pekembangan zaman, peradaban manusia juga akan semakin berkembang dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupannya. Dorongan daripada peningkatan kualitas hidup inilah seperti halnya rekreasi, kemudahan dalam berbagai aktivitas yang kemudian menghasilkan tuntutan baru selain kebutuhan minimal juga tambahan tuntutan untuk meningkatkan kualitas kehidupan, yang mana untuk memenuhinya dapat diperoleh dari kegiatan investasi.

Menurut Irham Fahmi dan Yovi LH, dalam bidang investasi kita perlu menetapkan tujuan yang hendak dicapai, yaitu:

a. Terciptanya keberlanjutan (continuity) dalam investasi tersebut.

b. Terciptanya profit yang maksimum atau keuntungan yang diharapkan.

c. Terciptanya kemakmuran bagi para pemegang saham.

d.  Turut memberikan andil bagi pembangunan bangsa.

Investasi menurut karakteristik (sifat dan pelaku) dikelompokkan menjadi beberapa kelompok sebagai berikut:  Investasi publik (investment public) Adalah investasi yang dilakukan oleh negara atau pemerintah untuk membangun prasarana dan sarana (infrastruktur) guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Investasi dalam bentuk seperti ini bersifat nirlaba atau non profit seperti pembangunan jalan tol dan jembatan, sekolah, taman, pasar serta sarana publik lainnya. Karena investasi ini dilakukan oleh negara, maka dana dan pembiayaannya dilakukan melalui APBN dan APBD. Disamping dilakukan oleh negara, investasi ini juga dilakukan oleh kelompok masyarakat melalui berbagai yayasan seperti di bidang pendidikan, agama, ketrampilan, budaya, pelestarian lingkungan, kesenian dan lainnya.

Kelebihan dari investasi ini adalah memberikan nilai tambah akan barang dan jasa, lapangan pekerjaan, sewa dan bunga tanpa surplus usaha serta mendorong mobilitas prekonomian dan meningkatka peradaban masyarakat suatu negara. Resikonya jika investasi ini tidak dapat memenuhi kebutuhan publik hanya akan sia-sia investasi tersebut. Oleh karananya, agar investasi ini tidak sia-sia dan tepat sasaran perlu untuk dilakukan survei kepada masyarakat sebagai calon pengguna sarana tersebut. Prinsip untk menghindari pengeluaran yang mubadzir dan pemanfaatan sumber daya secara efisien menurut Islam harus tetap diterapkan bukan hanya pada tingkat individu, tapi juga pemerintah.

Pemerintah harus lebih serius karena pemerintah menggunakan sumber daya yang disediakan oleh rakyat sebagai keamanatan yang harus dipergunakan bagi kesejahteraan rakyat menurut ajaran Islam. Oleh kareana itu, diperlukan kehati-hatian dalam mengevaluasi program yang diadakan pemerintah dan mengeliminasi atau mengurangi secara substansial semua pengeluaran mubadzir dan tidak produktif sehingga dapat meminimalkan defisit negara. Karena jika defisit terus berlanjut, akan sulit menghindari peminjaman secara substansial dari bank sentral. Konsekuensinya, laju inflasi akan lebih tinggi dan suatu sasaran masyarakat islam yang penting akan dikorbankan.

Proses Investasi Seorang investor harus melalui beberapa proses dan tahapan tertentu untuk mencapai keputusan investasi yang terbaik. Tahapan-tahapan tersebut diantaranya adalah: Menentukan tujuan investasi Kebijakan investasi meliputi penentuan tujuan investasi dan besar kekayaan yang akan diinvestasikan. Tujuan investasi harus dinyatakan baik dalam tingkat keuntungan (return) maupun risiko. Jumlah dana yang diinvestasikan juga mempengaruhi return dan risiko yang ditanggung. Di samping itu dalam proses investasi perlu dipertimbangkan preferensi risiko pemodal. Hal ini mempengaruhi jenis sekuritas yang dipilih untuk alokasi dana yang ada sehingga dapat diperkirakan distribusi dana pada berbagai instrumen yang tersedia. Dengan menentukan tujuan investasi dapat ditentukan pilihan instrumen investasi yang dilakukan.

Melakukan analisis sekuritas berarti menilai sekuritas secara individual, dan untuk mengidentifikasi sekuritas digunakan dua filosofi berbeda, yaitu: untuk sekuritas yang mispriced (harga terlalu tinggi atau terlalu rendah) dapat dengan analisis teknikal atau analisis fundamental, sedangkan untuk sekuritas dengan harga wajar, pemilihan sekuritas didasarkan atas preferensi risiko para pemodal, pola kebutuhan kas, dan lain-lain.

Membentuk portofolio Dari hasil evaluasi terhadap masing-masing sekuritas, dipilih asetaset yang akan dimasukkan dalam portofolio dan ditentukan proporsi dana yang diinvestasikan pada masing-masing sekuritas tersebut. Ini dilakukan dengan harapan risiko yang harus ditanggung terkurangi dan portofolio yang menawarkan return maksimum dengan risiko tertentu atau minimum risiko dengan return tertentu dapat terbentuk. (AR/Debar)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button