DKMN Teguhkan Kembali Jati Peran Kiai NU dan Kepemimpinan Santri

DEBAR.COM.-LIMO, DEPOK- Perkumpulan Dakwah Kiai dan Mubaligh Nusantara (DKMN) menggelar acara Silaturahmi dan Buka Bersama. Rarusan Ulama dan Kiai se-Jabodetabek  menghadiri acara tersebut. Hal itu dibenarkan KH. Mohammad Abdul Mujib. Menurutnya, biasanya Ulama dan Kiai yang tergabung dalam DKMN menggelar acara tabligh akbar. Karena di bulan Ramadan, pihaknya  menyelenggarakan acara silaturahmi dan buka bersama.

“Kita ingatkan kembali jati diri Kiai adalah NU. Di masyarakat dikenal dengan NU kultural dan melalui NU struktural menyalurkan aspirasi politiknya ke PKB. Karena PKB merupakan partai bentukan Ulama dan Kiai. Selama ini yang membantu NU di daerah ya PKB,” kata Kiai Mujib seusai acara Silaturahmi Nasional ‘Merawat Persatuan Merajut Kebangsaan’ Perkumpulan Dakwah Kiai dan Mubaligh Nusantara bersama Gus Muhaimin Iskandar. Pondok Pesantren Al-Mannar Azhari, Limo, Sabtu (15/04/2023).

Pengasuh Pondok Pesantren As-Saadah ini mengungkapkan bahwa warga NU  sangat besar. Untuk itu, hendaklah menjadi sebuah kekuatan hingga bisa memiliki peran di Negeri dan membuat kebijakan yang berpihak kepada masyarakat.

“InsyaAllah kalau santri yang memimpin, maka warna kemaslahatan akan lebih banyak. Sebab, kalau santri itu menjunjung tinggi Akhlakul Karimah dan ada rambu-rambu yang dipegang dalam bertindak. Karena santri mempunyai kekuatan yang terpendam, seperti menjadi Wapres, Mentri, Gubernur dll. Tinggal bagaimana mengeksplor  saja, selama ini santri tidak diberikan peran yang lebih dalam kepemimpinan. Bahasanya itu, seandainya santri itu nakal maka kenakalannya ga parah,” jelasnya.

Dikatakannya, lahirnya DKMN salah satunya adalah menghadapi Dai yang  beraliran keras dan suka membid’ahkan. Untuk itu, tugas DKMN ikut mengambil peran dalam mengembangkan Islam wasathiyah mengukuti jejak ulama dulu.

“Dulu Indonesia itu nol pemeluk Islam. Karena dakwah ulama dulu dengan menyebarkan Islam rahmatan lil alamain. Akhirnya, menjadikan di Indonesia sebagai mayoritas Islam terbesar di dunia. Tentu, DKMN ingin melanjutkan jejak dakwah tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar mengapresiasi DKMN yang menyelenggarakan acara silaturahmi tersebut. Menurutnya, dengan bersama para Kiyai akan memiliki modal yaitu: ajaran, nilai dan  doktrin. Dia mengatakan, dalam konsep bernegara bagaimana mengikuti KH.  Hasyim Asy’ari.

“Cukup dengan Aswaja kita bisa menata negeri ini. Potensi itu jangan disia-siakan. Kita punya umat dan warga NU yang besar tidak bisa diremehkan. Ingat, kekayaan negara ini begitu luar biasa. Kalau dikelola dengan benar tidak hanya segelintir orang saja menikmati maka kita bisa melunasi hutang negara dan tidak ada kemiskinan. Tentu, perlu keseriusan dalam menata berdasarkan UUD 1945,” ungkapnya.

Dalam acara tersebut nampak hadir KH. Manarul Hidayat, KH. Syarif Rahmat, KH. Mahfudz Anwar, KH. Jazim, KH. Harirudin dll.(AR/Debar)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button