DEBAR.COM.-DEPOK- Kita berada di musim ibadah Haji dan Qurban. Kedua ibadah ini mutlak merupakan ibadah yang pasti mengeluarkan harta. Namun, bukan berarti kedua ibadah ini hanya milik orang berharta, sesungguhnya ibadah ini adalah bagi mereka yang tidak mengenal kata mahal untuk agama. Dan kita akan mendapati, banyak orang berharta tetapi enggan melaksanakan haji atau berqurban.
Terkait orang-orang yang Bakhil (pelit) dari mengeluarkan hartanya untuk urusan agama, maka Allah SWT sudah menyatakan “…Bagi yang kufur, maka sesungguhnya Allah SWT tidak butuh kepada semesta”. Artinya, sifat Bakhil kepada agama Allah ini tidak akan mengurangi kerajaan Allah SWT, dan Allah SWT tidak butuh mereka, mereka lah yang membutuhkan Allah SWT.
Mari kita ukur diri selama setahun belakangan, berapa harta yang sudah kita keluarkan untuk memuaskan keinginan syahwat kita, makan mahal di restoran, membeli perhiasan yang sebenarnya itu semua di luar kebutuhan kita, tetapi mengapa saat waktunya berqurban, seakan akan kita tiba tiba merasa miskin, yang demikian adalah tanda penyakit pelit.
Berqurban adalah cara mendidik jiwa dan membersihkannya dari penyakit Bakhil. Allah SWT berfirman “Siapa yang dijaga dari kekikiran jiwanya maka sungguh mereka beruntung”. Dan cara efektif membersihkan sifat Bakhil adalah dengan membelanjakan harta di jalan Allah SWT tanpa banyak pertimbangan, karena semakin di timbang pasti akan semakin sayang harta.
Jikapun kita memang belum sanggup berqurban hewan, bukan berarti tidak bisa berqurban sama sekali. Bukankah membeli konsumsi untuk panitia qurban juga bagian dari qurban itu sendiri, atau bahkan hanya sanggup membeli plastik bungkus qurban. Maka, carilah seribu alasan untuk berqurban.(MUKHRIJ/Debar)