SYIAR DEBAR: Pemuda Adalah Simbol Kemerdekaan
Oleh : Ustad Mukhrij Sidqy, MA
(Majlis Taklim Fusda Al-Amjad Kota Depok)
DEBAR.COM.-DEPOK- Ada satu kaum yang bernama bangsa Kaldan yang konon berada di negeri Babilonia, bangsa besar. Sayangnya mereka menjadikan patung berhala sebagai sesembahannya, dari rakyat hingga penguasa, secara turun temurun. Tapi, di tengah rusak dan kufurnya bangsa tersebut, ada seseorang yang Al-Qur’an sebut sebagai “pemuda” (fata), ia memiliki pemikiran yang cerdas dan jiwa yang mantap. Ia tak mempercayai patung bisa sebagai tuhan, hingga ia menghancurkannya, pemuda tersebut bernama Ibrahim AS.
Hal serupa terjadi di negeri Yordania, saat negeri tersebut berada di bawah naungan seorang raja dzalim, sekelompok pemuda tak serta merta tunduk larut dalam kedzaliman, hingga mereka melawan dan diburu oleh penguasa, kemudian bersembunyi di satu gua (kahf) yang kemudian Allah tidurkan mereka selama tidak kurang dari 300 tahun qomariyah. Keteguhan, keyakinan dan keimanan para pemuda tersebut Allah abadikan dalam satu surat yang bernama ‘Gua’.
Rasulullah SAW bahkan menyebut secara khusus ‘Pemuda’ (Syâb) sebagai salah satu golongan yang mendapat perlakuan istimewa di hari kiamat. Ya, mereka adalah pemuda yang memiliki semangat beribadah kepada Allah.
Sekelompok pemuda tanah air, 90 tahun lalu, tepatnya tahun 1928, di tengah tekanan penjajah Belanda, berkumpul menyatakan sikap kebangsaan yang kemudian menjadi Embrio Kemerdekaan Indonesia. Ya, saat itu mereka baru berusia kisaran 23 dan 25 tahun.
Fakta-fakta sejarah di atas menyimpulkan bahwa kemerdekaan tak pernah kosong dari kontribusi pemuda. Maka jika ingin melihat bangsa kita kedepan, lihatlah pemuda saat ini, pemuda yang cerdas dan berkarakter adalah simbol kehebatan bangsa kita kedepan. Inilah syarat pemuda pelopor kemerdekaan bangsa, sebagaimana wejangan Imam Muhammad bin Idris Asy-Syafii, syarat itu adalah ilmu dan taqwa.(MUHKRIJ/Debar)