Lima Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 Mabes Polri
DEBAR.COM.-CILODONG, DEPOK- Densus 88 Mabes Polri kembali berhasil menggulung terduga teroris, kali ini di Jl H. Ipit Bojong Lio RW 09 Sukamaju, Cilodong. Awalnya , Senin (09/07/2018) warga setempat dikejutkan dengan penangkapan 3 tersangka pada pukul 16.45 . Saat itu dua sepeda motor melewati wilayah tersebut dengan kecepatan tinggi tak lama kemudian motor tersebut kembali dan membawa ketiga terduga yakni Masrukhi (42) asal Jawa Tengah, warga RT004/09, Lukman (30) asal Sukabumi pedagag Mie Ayam dan Supriasi (40) asal Jawa Tengah pofesi penjual air minum warga 002/09.
Penangkapan tersebut disusul dengan penangkapan dua tersangka lainnya di Komplek Deppen Raya Bogor, yakni Sony Oktovian (30) asal Sukabumi profesi buruh pabrik dan Roy Martin (40) pekerjaan buruh pabrik, keduanya warga RT 004/09. Penangkapam tersebut ternyata merupakan hasil pengembangan kasus teroris dari wilayah lain.
Menurut Karopenas Mabes Polri Brigjen M. Iqbal, Densus 88 sudah mengintai lima orang tersebut yang diduga terafiiasi dengan jaringan teroris JAD. “Penangkapan kelima terduga teroris ini karena dicurigai akan melakukan kekacauan disejumlah daerah di DKI bahkan disinyalir akan mengacaukan kegiatan Asean Games mendatang. Namun sejauh mana kebenarannya masih didalami,” ujarnya, Selasa (11/07/2018).
Warga mengenal Masrukhi sebagai guru ngaji yang sudah puluhan tahun tinggal di wilayah tersebut. Awalnya ia mengajar anak-anak dan juga guru privat mengaji di berbagai tempat. Hari-hari tertentu Masrukhi juga menyelenggarakan pengajian di kediamannya, kegiatannya tersebut dibawah naungan Yayasan Ma’had Robbaniyyin. Bersama Sony, ia juga membentuk Rumah Belajar Alqur’an (RBQ) yang sempat berkembang pesat dengan sekitar 70 santri cilik dan 30 santri dewasa.
Pengajian di kediamannya pun awalnya diikuti warga sekitar Bojong Lio, namun belakangan lebih banyak diikuti orang-orang luar sehingga menimbulkan rasa kecurigaan segelintir warga. Tak sekedar curiga, sejumlah anggota ormas sempat berniat membubarkan pengajian yang dirasa mencurigakan tersebut, namun dihalangi RT setempat karena dianggapp tak ada bukti dan tak ingin terjadi tindakan main hakim sendiri.
Lukman yang berdagang di rumah kontrakan milik L. Supriadi, lebih bersahabat dengan warga sekitar. Namun ada yang mencurigakan, menurut warga , penjual mie ayam tersebut kerap menerima kiriman paket di rumahnya, dan sering kedatangan tamu hingga larut malam.
Sony Otovian yang punya keahlian di bidang IT dan baru menikah 30 Juni lalu, dikenal lebih supel. Ia kerap mengajak para pemuda setempat belajar komputer di tempat tinggalnya secara gratis. Belakangan pemuda yang membentuk Kelompok Lingkar Alam ini juga ikut mengaji di tempat Masrukhi.
Setelah kejadian penangkapan tersebut, RW 09 Samsudin menyelenggarakan pertemuan dengan RT/RW, tokoh masyarakat, LPM dan juga aparat untuk berembug mengantisipasi kejadian tersebut. Pertemuan tersebut juga dihadiri Lurah Sukamaju Nurhadi SH, Danramil Sukmajaya Kapt Inf Supardi, Kanit Binmas Polsek Sekmajaya, Aiptu Kusin.
Dalam kesempatan terebut Nurhadi berpesan agar masyarakat tetap tenang dan kondusif, jangan ada yang main hakim sendiri. “Biarkan pihak berwajib yang menanganinya. Yang jelas kita harus tetap tenang tetapi tetap peka terhadap lingkungan tempat tingga kita,” pungkasnya.(D’TOR/Debar)