Kong Deden: Hindari Perbuatan Ghibah
DEBAR.COM.-PAMCORAN MAS, DEPOK- Membicarakan keadaan seseorang, termasuk aib seseorang, adalah perbuatan yang bisa mendatangkan dosa pada pengghibah itu sendiri. Apalagi jika yang dibicarakan ditambahkan atau dibumbui dengan cerita dia sendiri, hal itu bisa menimbulkan fitnah.
Hal tersebut disampaikan oleh KH. Deden Abdurohim yang lebih akrab disapa Kong Deden pada tausyiah pengajian rutinitas Majelis Taklim Fusda Al-Amjad Kota Depok setiap Rabu malam Kamis di Yayasan Al Ikhlas Kp. Grogol RT 04/01, Kelurahan Rangkapan Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, Rabu (05/12/2018).
Dikatakan Kong Deden, sanksi bagi pengghibah sangat berat. Salah satunya, pahala yang mengghibah pindah kepada orang yang dibicarakan dan dosa-dosa yang dibicarakan pindah kepada pengghibah tersebut.
“Bayangkan bagaimana rasanya memakan bangkai yang menjijikan, apalagi itu bangkai saudara sendiri. Namun ada juga yang tidak sadar dengan perbuatannya itu. Bahkan mengghibah menjadi sebuah kebiasaan rutin yang tidak bisa dilepaskan,” ucapnya.
Dalam sebuah hadis disebutkan, bahwa orang yang mengghibah diibaratkan memakan daging bangkai.
“Demi Allah, salah seorang dari kalian memakan daging bangkai ini (hingga memenuhi perutnya) lebih baik baginya daripada ia memakan daging saudaranya (yang muslim). (H.R. Bukhari).
Sementara Pimpinan MT. Fusda Al-Amjad Kota Depok Ustad Muhtasor Jiddan mengucapkan terima kasih banyak kepada para jamaah yang selalu memadati pengajian rutinitas ini, terutama KH. Zein Rofiq Fachrudin selaku guru tetap dalam memberikan kajian Kitab Risalatul Muawwanah Syarah Ratibul Hadad.
“Alhamdulillah, semua berkat keikhlasan para guru dan jamaah Fusda Al-Amjad yang setia mengikuti pengajian rutinitas. Setiap minggunya selalu bertambah jamaahnya. Kyai dan ustad yang bergabungpun semakin banyak,” pungkasnya. (AR/Debar)