SYIAR DEBAR Oleh : Ustad Dr.Mukhrij Sidqy, MA (Majlis Taklim Fusda Al-Amjad Kota Depok) ‘Rahasia Sholawat Memiliki Energi Kesejukan’

DEBAR.COM.DEPOK- Selain merupakan ibadah yang diperintahkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya “Sesungguhnya Allah SWT dan para malaikat-Nya senantiasa bersolawat kepada sang Nabi, wahai orang-orang yang beriman, bersholawatlah atasnya dan sampaikanlah salam”, bersholawat juga merupakan dzikir utama dalam seluruh tarekat (thoriqoh) yang mu’tabaroh.

Sholawat memiliki energi yang khas, yaitu sejuk. Berbeda dengan dzikir tahlil sendiri yang memiliki energi panas. Jika energi besar yang panas itu tidak disejukkan atau dinetralisir dengan sholawat, tak jarang berpengaruh pada kesehatan tubuh. Maka, kita mendapati setiap dzikir tahlil selalu ditutup dengan sholawat.

Begitu pula dengan Al-Quran yang memiliki energi besar yang sifatnya panas. Bahkan jika Al-Quran itu diturunkan kepada gunung, niscaya gunung itu akan tersungkur terbelah karena takutnya kepada Allah SWT. Jika gunung yang begitu perkasa bisa hancur karena Al-Quran, mengapa manusia tidak? Karena Al-Quran telah “dijinakkan” dalam qolbu baginda Nabi Muhammad SWA. Maka, seorang ahli Al-Quran hendaknya senantiasa bersholawat.

Diantara efek ketidak seimbangan energi akibat ahli al-Quran juga ahli ilmu yang tidak gemar bersholawat adalah ilmu tersebut semakin panas dan membakar. Maka tak heran jika muncul manusia seperti Abdurrahman bin Muljam, seorang ahli Al-Quran yang membunuh ‘Umar bin Al-Khattab ra.

Hal lain keharusan kita senantiasa bersholawat, khususnya sebagai ahli Al-Quran adalah, karena bergaul dengan Al-Quran tanpa mau mendekat pada sang pembawa Al-Quran, sang manusia yang diturunkan padanya Al-Quran adalah salah satu bentuk adab yang tidak baik (sûul adab). Maka, senantiasalah bersholawat sebanyak yang kita bisa. (MS/Debar)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button