Tidak Ada Jual Beli Buku di SDN Cipayung!

DEBAR.COM.-SUKMAJAYA, DEPOK- Kepala UPTD SDN Cipayung, Hj Amaliah menegaskan bahwa sekolah yang dipimpinnya tidak pernah menjual/menyarankan siswanya untuk membeli buku modul atau tematik di toko buku mana pun. Juga tidak ada sidak (inspeksi mendadak) Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Depok ke sekolahnya terkait masalah tersebut, seperti yang diberitakan salah satu media online di Kota Depok pada 7 Februari 2019.

“Dengan tegas saya katakan, pemberitaan di media online itu tidak benar,” tandas Hj Amaliah didampingi para gurunya yang ditemui di ruang kerjanya di SDN Cipayung di Jalan Tole Iskandar, Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Senin (11/02/2019).

Menyikapi berita di salah satu media online di Kota Depok yang berjudul “Di Sidak Kadisdik, Oknum Kepsek SD Negeri di Depok Mencak-Mencak”, Amaliah menuangkan klarifikasinya dalam surat berisikan enam butir pernyataan.

Pertama, Kadisdik Kota Depok tidak sidak ke sekolah yang dimaksud (SDN Cipayung). Kedua, tentang kepala sekolah yang mencak-mencak itu tidak sesuai. Ketiga, sekolah yang dimaksud juga tidak menjual/menyarankan membeli buku modul/tematik di mana pun.

Keempat, kepala sekolah memanggil seluruh orang tua untuk mencari tahu pelaku/pembocor informasi ini, tidak sesuai dari kenyataan Kepala Sekolah memanggil orang tua untuk mengklarifikasi bahwa sekolah tidak menjual buku.

Kelima, kepala sekolah menakut-nakuti orang tua siswa dengan mengatakan bahwa dirinya mempunyai pengacara, juga tidak sesuai kenyataan dan kepala sekolah tidak pernah mengatakan hal itu. Butir keenam, terkait dengan masalah tersebut, guru Bahasa Inggris tidak pernah menyuruh, menyarankan apalagi mengarahkan untuk pembelian buku lembar kerja siswa (LKS) yang dimaksud dalam berita media online tadi.

“Meskipun siswa punya buku modul dan tematik, tidak boleh dibawa ke sekolah. Semuanya ada di sekolah,” kata Amaliah yang diamini semua guru.

Dengan tegas dikatakan, terkait masalah ini tidak pernah ada wartawan yang datang ke sekolah. Baik untuk konfirmasi maupun klarifikasi. “Baru dari DepokPembaharuan (Debar) yang konfirmasi. Dari awal gak ada wartawan yang datang. Tapi kok muncul berita yang tak sesuai dengan fakta dan kenyataannya,” kata Amaliah.

Saat dikonfirmasi, guru Bahasa Inggris Dewi Puspita Sari juga membantah dirinya menyuruh siswa membeli buku LKS.

“Terkait masalah itu, saya guru Bahasa Inggris tidak pernah menyuruh dan menyarankan apalagi mengarahkan untuk pembelian buku dimaksud. Saya berani sumpah demi Allah biar saya nggak bisa jalan kalau melakukan hal-hal yang dimaksud dalam pemberitaan media online tersebut,” tandas Dewi. (ASH/Debar)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button