NGOPI BARENG BANG HACORD “Mewujudkan KLA Tidak Seperti Membalik Telapak Tangan”

DEBAR.COM.-DEPOK- MEWUJUDKAN kegiatan atau program yang menyangkut masyarakat banyak tentunya membutuhkan energi ekstra agar semua dapat berjalan dengan lancar dan tercapai. Ini juga harus dilakukan Pemkot Depok dalam upaya mewujudkan program sebagai Kota Layak Anak (KLA).

Hari Kamis kemarin (08/08/2019) ada satu kegiatan yaitu puncak kegiatan Hari Anak Nasional (HAN) tingkat Kota Depok. Bahkan, tidak hanya mengumpulkan anak anak saja tapi juga Wali Kota Mohammad Idris dan Istri Elly Farida juga sempat sempatnya menyanyikan sebuah lagu bertema ‘Keluarga’…  Hemm.. Boleh juga sih untuk mengisi waktu luang acara guna mengingatkan anak anak dan keluarga untuk terus menjaga kekompakan dan kebersamaan antar keluarga.

Kaitan dengan HAN di Kota Depok. Ya belum tentu juga jika masyarakat Kota Depok yang mencapai lebih dari 2,5 juta jiwa memahami masalah itu. Mereka kebanyakan enggan memikirkan masalah berkaitan ‘jorgan’ atau kampanye masalah tersebut karena sibuk urusan masing masing baik ekonomi, pekerjaan, rumah tangga dan lainnya.

He he he.. Ngopi Bareng Bang Hacord sebentar ini hanya ingin mengingatkan bahwa mewujudkan KLA di satu wilayah atau kota termasuk Kota Depok tidak semudah membalikan telapak tangan tapi butuh proses yang lama.

Semua kembali ke keluarga itu sendiri. Karena keluarga merupakan garda terdepan untuk melindungi anak anak demi masa depan keluarga, bangsa dan negara. Semua harus dari keluarga dalam mendidik anak mendapat ilmu pengetahuan,  keimanan,  keteladanan dan lainnya yang dapat menjadi bekal menghadapi masa depan anak itu sendiri.

“Ya harus dari keluarga. Keluarga adalah garda terdepan melindungi anak,” ucap Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)  Aris Merdeka Sirait.

Untuk di Depok sendiri menjadi KLA tentunya tidak lah mudah karena harus melewati atau memiliki sekurang kurang 31 indikator penilaian dari berbagai sudut pandang masyarakat, ucap pria berambut dan berjengot putih yang mengaku orang Depok ini.

Kalau Pemkot Depok mau berusaha menjadi kota KLA tentunya harus kerja keras. Bukan hanya ‘jargon’ saja tapi program itu harus menyentuh ke warga secara langsung hingga ke tingkat RT dan RW bukan mencari popularitas saja.

Nah… Kan.. Jelas bahwa keberhasilan bukan hanya anak itu mendapatkan pendidikan saja tapi namanya KLA itu salah satunya mindset pola pikir dari masyarakat untuk menempatkan anak itu dalam keluarga jadi tanggung jawab mereka ada dalam keluarga tersebut bukan orang lain.

KUATKAN ARTI KELUARGA

Dari semua yang ada ini… Tentunya Ngopi Bareng Bang Hacord mengajak seluruh lapisan masyarakat Kota Depok untuk terus menguatkan arti keluarga seutuhnya dengan memberikan pendidikan, pelajaran dan lainnya tanpa meninggalkan pendidikan agama sebagai pondasi anak untuk mengarungi kehidupan di masa mendatang yang lebih siap.

Pendidikan agama tentunya menjadi penting sebagai tiang atau pondasi anak menghadapi berbagai masalah di masa mendatang yang bakal lebih ganas lagi di era teknologi yang terus berkembang. Memang jika kita tidak mengikuti perkembangan teknologi bakal ketinggalan dengan perubahan jaman tapi jika keluarga dengan kuat menanamkan nilai agama… Insya Allah.. tentunya keahlian teknologi maupun perkembangan tetap dapat dilalui dengan baik tanpa tergoyah dengan peradaban baru. Karena anak anak akan tetap kembali ke dasar bahwa Allah SWT diatas segala galanya… Aamiin..(AP/Debar)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button