CELOTEH BOCAH DEPOK: “Menunggu Kiprah Pasangan Muda Berkualitas di Pilkada Depok 2020”

DEBAR.COM.-DEBAR- JANJI manis tentunya sudah bukan barang baru untuk dibicarakan. Hampir semua kegiatan yang berkaitan dengan kebersamaan, persatuan, kekompakan dan lainnya dipermulaan melangkah pasti selalu diucapkan bahkan terkadang juga melalui perjanjian di atas kertas. Namun namanya juga manusia tentunya memiliki kesalahan, lupa dan kekhilafan karena bukan Tuhan atau Sang Pencipta Allah SWT.

Janji atau perjanjian tidak hanya dalam kegiatan sosial, bisnis, politik maupun mencari pasangan hidup bagi pria dan wanita yang menjomblo. Bahkan, janji manis kerap diutarakan dalam berbagai kehidupan sehari hari termasuk dalam dunia politik. Orang lebih suka menyebutnya ‘Politik Itu Dinamis’. Bisa kapan pun berubah tidak mengenal waktu baru atau lama. Jika tidak sejalan dan sepandangan dalam waktu sebentar langsung berubah 180 derajat.

Demikian pula yang terjadi di kancah dunia politik di Kota Depok kurun waktu lima tahun belakangan. Dulu tahun 2014 – 2019 saat mau maju mencalonkan diri jadi pemimpin di Kota Depok para petinggi partai politik pengusung Wali Kota dan Wakil Wali Kota sepakat untuk bekerjasama bahu membahu membangun Kota Depok baik masalah infrastruktur dan kesejaheteraan untuk semua masyarakat Depok.
Namun dalam perjalannya semua ‘Janji Manis’ yang diutarakan ternyata di mata para pimpinan pengusung ke dua pasangan yang sampai saat ini masih menjabat ada mis atau tidak sejalan. Bahkan, lebih keras lagi dikatakan ‘Dicuekin’ atau ngak diajak ajak dalam berbagai keputusan yang seharusnya dirembukan bersama sesuai ‘Janji Manis’ saat awal mengusung mereka. Kontan mereka tegas tegas siap ‘Bercerai’ atau berpisah tidak mengusung lagi…

HARUS MAU DIKIRITIK

Celoteh Bocah Depok… Melihat ini mah sudah biasa karena kalau sudah duduk di atas atau mendapatkan apa yang diinginkan. Pasti semua ‘Janji Manis’ maupun kolega yang susah payah membantu serta mengusung bakal ditinggal begitu saja… “Emang Gue Pikirin” (EGP) banyak orang menyebutnya begitu. Mungkin bagi yang diusung waktu itu punya pemikiran lain.. ‘Kan sudah ada pembagian tugas dan kerja’… Jadi ya dilakukan saja.. Kalau pimpinan punya kewenangan penuh tapi kalau wakil hanya ‘ban serep saja’..

Mengambil contoh dari kegiatan Pilkada tahun 2014 -2019 lalu saat para politisi mengusung pasangan jagoannya dalam Pilkada dulu ternyata memiliki drama baru dalam Pilkada tahun 2020 mendatang… Wah.. bakal rame nih untuk Pilkada Kota Depok 2020 mendatang.. Masyarakat bakal disuguhkan lebih dari dua pasangan calon yang akan bersaing sehingga dapat memilih kualitas, kuantitas, professional dan lainnya pasangan calon.

Tentunya sangat menguntungkan pasangan muda atau milenia yang memiliki wawasan pembangunan ke depan untuk 2,5 juta jiwa warga Kota Depok yang sudah bosan melihat ‘Janji Manis’ para politisi yang maju menjadi calon Wali Kota maupun Wakil Wali kota Depok lima tahun ke depan. Semoga saja pasangan baru atau muda dari kalangan milenia yang menjadi penerus bangsa khususnya Kota Depok dapat berkiprah lebih baik lagi.

Celoteh Bocah Depok.. Hanya mengingatkan pasangan baru yang akan maju dalam Pilkada Depok 2020 mendatang tentunya harus tebal kuping alias mau dikritik, menerima masukan, saran dan keluhan yang hampir setiap hari terjadi di masyarakat. Selama ini kritik, keluhan dan saran untuk membangun dinilai para pemimpin sekarang menyudutkan kinerjanya…
Warga Kota Depok bukan murid atau pelajar yang harus nurut apa yang disampaikan guru. Jika tidak nurut kemudian disingkirkan… Bukan itu yang diinginkan tapi rangkul dan ajak bicara baik baik untuk mencari solusi lebih baik lagi… aamiin… Semoga saja pimpinan baru mendatang memang memiliki jiwa bahwa pemimpin di Depok adalah ‘Bapak’ dari jutaan warga Kota Depok… Insya Allah…(AP/Debar)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button