SYIAR DEBAR ‘Menjadi Manusia Yang Dibanggakan Sejarah’ Oleh: Ustad Dr.Mukhrij Sidqy, MA
DEBAR.COM.-DEPOK- Indonesia kembali kehilangan guru bangsanya, legenda juga inspiratornya, setelah kepergian Mbah Moen (KH. Maimoen Zubair) ke haribaan Ilahi, kini sang Jenius yang biasa dijuluki The Crack, insinyur kelas dunia, Emasnya Indonesia, yang pernah menduduki jabatan Presiden RI ke-3, yakni Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie telah menyusul keharibaan Ilahi. Kepergiannya bukan hanya kehilangan untuk Indonesia tapi juga dunia.
Begitulah orang-orang yang pandai memberi manfaat untuk manusia dalam hidupnya, meski jasadnya telah tiada, namun jiwanya akan melekat bagi generasi setelahnya, dan sejarah akan mencatatnya dengan tinta emas. Al Quran menyatakan ” innâ nahnu nuhyi al-mauta wa naktubu mâ qaddamû wa âtsârahum…” ( Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan) QS. Yasin : 12.
Bagi orang yang memiliki jasa besar dalam hidupnya, kematian hanyalah seukuran jasad. Adapun ruh mereka, ilmu, warisan kebaikannya, semangat serta kebijaksanaannya akan hidup di ruh para penerusnya. Tak heran jika Imam Asy-Syafii yang wafat sekitar 13 abad lalu serasa masih hidup dan berbicara hingga saat ini. Mengapa? Karena tak ada satu majelis fiqh pun di dunia ini kecuali akan merujuk kepada perkataan Iman Asy-Syafii.
Berbeda dengan orang yang semasa hidupnya hanya berbuat kerusakan serta kejahatan, memang sejarah juga mencatatnya, tapi ia akan dicatat sebagai polusi sejarah yang memalukan bagi keturunan, kolega dan kaumnya. Sebut saja Firaun dan Qarun, sebesar apapun kekuasaan dan kekayaan keduanya, sejarah hanya mencatatnya sebagai manusia yang orang berharap keduanya tak pernah dilahirkan.
Dari kepergian dua tokoh bangsa ini, meski sudah terlambat nampaknya, namun lebih baik daripada tidak, untuk kita kembali fokus mencetak Mbah Moen dan Habibie lainnya, Ahli Agama dan Ahli Tekhnologi, keduanya adalah ilmu yang sangat urgent bagi bangsa. Karena jika seorang ahli ilmu mati, itu berarti Allah mengangkat ilmu dari dunia, yang pada akhirnya Indonesia rapuh agama dan tekhnologinya.(MS/Debar)